Cianjur (Antaranews Jabar)- Wakil Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman mengimbau seluruh warga Cianjur untuk ikut serta menjaga keamanan dan kenyamanan di wilayahnya masing-masing serta menolak paham radikalisme, terorisme dan hoax.

"Penangkapan terduga teroris beberapa waktu lalu, harus menjadi motivasi warga untuk memperkuat kekompakan sebagai kunci untuk memerangi terorisme dan radikalisme," katanya di Cianjur Senin.

Warga dan alim ulama harus bersatu untuk memerangi potensi tersebut, melalui Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, ungkap dia, dilakukan berbagai cara yang melibatkan kepolisian, TNI, hingga alim ulama.

Selama ini, tambah dia, Cianjur sempat disebut sebagai basis atau tempat persembunyian pelaku terorisme. Sehingga pihaknya menilai perlu diperdalam nilai keagamaan sesuai dengan pedoman Al Quran dan Sunah.

"Itu juga harus dibarengi sosialisasi yang tepat mengenai bahaya paham radikalisme. Kalau berpegang pada aturan agama, metode negatif dapat ditangkal terutama kalangan anak muda," katanya.

Dia berharap seluruh lapisan warga di Cianjur, lebih waspada tanpa melupakan azas praduga tidka bersalah dan tidak langsung menghakimi gerak-gerik warga baru yang mencurigakan di lingkungan tempat tinggalnya.

"Kami mengutuk keras aksi teror yang dilakukan orang tidak bertanggungawab yang mengatasnamakan agama apapun. Kami akan bergerak bersama untuk mempersempit ruang gerak pelaku teror di Cianjur," katanya.

Sementara Wakil Ketua Umum MUI Cianjur, Ahmad Yani mengatakan, pihaknya bersama ulama, pimpinan agama, tokoh organisasi, pemuda, akademisi dan TNI/Polri saat ini terus membahas cara mengantisipasi terjadinya teror di Cianjur.

"Fatwa haram terorisme dan berita bohong menjadi bekal MUI untuk disampaikan pada warga, kami fokus untuk turun ke masyarakat guna meredam informasi atau pemikiran menyimpang yang dikhawatirkan dapat menjadi pemantik tindakan negatif," katanya. 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018