Garut (Antaranews Jabar)- Taman Satwa Cikembulan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah termasuk diminati oleh wisatawan asing saat libur nasional peringatan Hari Buruh, Selasa.
Manager Taman Satwa Cikembulan, Rudy Arifin mengatakan, kunjungan wisatawan terjadi peningkatan pada libur Hari Buruh Internasional, tetapi jumlahnya tidak sebanyak pada musim libur panjang akhir pekan maupun setelah Lebaran.
"Meningkat ada, tapi tidak terlalu signifikan," katanya.
Ia menuturkan, Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora memiliki keunggulan dan daya tarik tersendiri yakni memiliki tempat yang asri dan koleksi binatang cukup banyak.
Bahkan Taman Satwa Cikembulan, kata dia, sering dikunjungi oleh wisatawan asing, seperti dari India, Australia, Belanda dan beberapa negara Eropa lainnya.
"Wisatawan asing ada beberapa orang, seperti tadi saja ada dari India, kalau sebelumnya suka ada dari Australia, Belanda," katanya.
Ia mengatakan, tarif masuk wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin menikmati Taman Satwa Cikembulan tidak diberlakukan perbedaan, semuanya sama Rp20 ribu per orang.
"Tarifnya tidak dibeda-bedakan, sama saja, mau wisatawan asing, mau lokal, sama," katanya.
Ia menyampaikan, musim libur Hari Buruh Internasional tingkat kunjungan mencapai seribuan orang.
Mereka yang berkunjung ke Taman Satwa Cikembulan, kata dia, kebanyakan ingin melihat binatang seperti singa, dan macan, termasuk berbagai jenis burung dari 450 jenis binatang yang ada.
"Selain mencari "big cat" (kucing besar) yaitu harimau, singa, mereka yang datang ke sini ingin menikmati suasananya yang bersih, dan tidak terlalu menyengat aroma kotorannya," katanya.
Ia menambahkan, Taman Satwa Cikembulan sudah menjadi objek wisata unggulan di Kabupaten Garut selain objek wisata lainnya seperti danau dan pemandian air panas di Garut.
"Saya kira Cikembulan ini sudah menjadi ikonnya Garut, semua yang datang ke Garut ingin belok mengunjungi dulu Cikembulan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Manager Taman Satwa Cikembulan, Rudy Arifin mengatakan, kunjungan wisatawan terjadi peningkatan pada libur Hari Buruh Internasional, tetapi jumlahnya tidak sebanyak pada musim libur panjang akhir pekan maupun setelah Lebaran.
"Meningkat ada, tapi tidak terlalu signifikan," katanya.
Ia menuturkan, Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora memiliki keunggulan dan daya tarik tersendiri yakni memiliki tempat yang asri dan koleksi binatang cukup banyak.
Bahkan Taman Satwa Cikembulan, kata dia, sering dikunjungi oleh wisatawan asing, seperti dari India, Australia, Belanda dan beberapa negara Eropa lainnya.
"Wisatawan asing ada beberapa orang, seperti tadi saja ada dari India, kalau sebelumnya suka ada dari Australia, Belanda," katanya.
Ia mengatakan, tarif masuk wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin menikmati Taman Satwa Cikembulan tidak diberlakukan perbedaan, semuanya sama Rp20 ribu per orang.
"Tarifnya tidak dibeda-bedakan, sama saja, mau wisatawan asing, mau lokal, sama," katanya.
Ia menyampaikan, musim libur Hari Buruh Internasional tingkat kunjungan mencapai seribuan orang.
Mereka yang berkunjung ke Taman Satwa Cikembulan, kata dia, kebanyakan ingin melihat binatang seperti singa, dan macan, termasuk berbagai jenis burung dari 450 jenis binatang yang ada.
"Selain mencari "big cat" (kucing besar) yaitu harimau, singa, mereka yang datang ke sini ingin menikmati suasananya yang bersih, dan tidak terlalu menyengat aroma kotorannya," katanya.
Ia menambahkan, Taman Satwa Cikembulan sudah menjadi objek wisata unggulan di Kabupaten Garut selain objek wisata lainnya seperti danau dan pemandian air panas di Garut.
"Saya kira Cikembulan ini sudah menjadi ikonnya Garut, semua yang datang ke Garut ingin belok mengunjungi dulu Cikembulan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018