Majalengka (Antaranews Jabar) - Verifikasi peralatan navigasi Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) akan dilaksanakan pada Kamis, (29/3), oleh Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan Kementerian Perhubungan, verifikasi peralatan navigasi merupakan sebagai bagian dari persyaratan pengoperasian bandara tersebut.

"Ya harusnya hari ini, tapi kita undur jadi besok, jadi nanti kita akan melakukan verifikasi peralatan navigasi. Peralatan navigasi alat bantu mendarat, kan itu harus di verifikasi dan kalibrasai oleh balai kalibrasai sebelum pesawat yang lain masuk," kata Dirut PT BIJB Virda Dimas Eka Putra, di Terminal Utama Bandara Internasional Jawa Barat, Kabupaten Majalengka, Rabu.

Ia menjelaskan salah satu hambatan yang dihadapi oleh pihaknya dalam pelaksanaan verifikasi peralatan navigasi adlah masih adanya warga menerobos masuk ke landasan pacu Bandara Internasional Jawa Barat.

"Penundaan (pelaksanaan verifikasi peralatan navigasi) diantaranya masih ada temuan obstacle seperti bebatuan, ada orang menggembala kambing, orang melintas run way, padahal sekitar bandara kita sudah kita pagar namun ada beberapa bagian yang belum kita pasang," kata dia.

Pada pelaksanaan verifikasi peralatan navigasi tersebut juga akan dilakukan uji penerbang dan pendapatan pesawat jenis Beechcraft Super King Air bisa memuat delapan orang penumpang.

Menurut dia secara keseluruhan perkembangan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat yang terdiri dari tiga paket pembangunan sudah 92,7 persen dengan rincian paket pertama atau pembangunan infrastruktur mencapai 100 persen, paket kedua pembangunan terminal utama 91 persen dan paket ketiga yakni fasilitas penunjang 99 persen.

Selain itu, lanjut Virda, fokus lainnya yang sedang diharap oleh pihaknya adalah pembangunan infrastruktur utama berupa aksebilitas menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Pihaknya menargetkan pembangunan tersebut bisa rampung seiring beroperasinya bandara tersebut atau direncanakan jalan non-tol ini bisa selesai pada Mei 2018.

Virda menjelaskan, jalan non-tol yang langsung menghubungkan jalur arteri Kabupaten Majalengka saat ini tengah dikebut pengerjaannya walaupun sempat terkenda faktor cuaca yakni hujan.

Adapun pelaksana pembangunan fisik jalan sepanjang 1,8 km tersebut dilakukan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Untuk jalan masuk (non tol), itu ditargetkan Mei 2018 ini selesai. Kita dari internal selalu koordinasi dengan pihak luar terkait kesiapan bandara untuk non tol ini," kata Virda.
 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018