Bandung (Antaranews Jabar) - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat sepanjang bulan Januari 2018 dilaporkan terjadi 34 kasus difteri yang ada di wilayahnya.

"Untuk Januari 2018 sampai saat ini kita mendapat laporan sebanyak 34 kasus. Tujuh dinyatakan positif, yakni lima di Tasik, satu di Ciamis meninggal dan satu di Banjar," ujar Kepala Seksi Surveilan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Jabar, Yus Reno, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin.

Yus mengatakan, kasus difteri di Jawa Barat jumlahnya cenderung menurun. Hal ini berkaca pada menurunnya laporan dari masyarakat serta kesadaran diri untuk melakukan imunisasi terhadap seluruh anggota keluarganya.

Upaya yang dilakukan masyarakat tersebut, kata dia, menjadi titik awal untuk menekan penyebaran penyakit Difteri di Jawa Barat.

"Sekarang sudah mulai berkurang karena masyarakat juga banyak yang melakukan imunisasi mandiri," kata dia.

Lanjut dia, pada tahun 2017 Dinkes menggelar Outbreak Response Imunization (ORI) Difteri di lima daerah terbanyak ditemukan kasus tersebut. Saat ini hanya tinggal dua daerah saja yang masih ditemukan kasus Difteri yakni di Kota Bekasi dan Kabupaten Karawang.

"Tahun kemarin ORI terbanyak itu dilakukan di Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bekasi, Karawang, Kota Bekasi dan Depok. Tapi dari lima daerah itu hanya dua daerah yang masih ditemukan kasus difteri. Yaitu di Kota Bekasi ada empat dan Kabupaten Karawang ada satu. Tiga daerah lainnya tidak ditemukan," katanya.

Ke depan, Dinkes akan kembali menggelar ORI Difteri di sembilan daerah Jawa Barat. Kurang lebih sebanyak 10 ribu orang akan menjadi target sasaran imunisasi untuk terus menekan wabah difteri.

Sembilan kabupaten/kota di Jabar itu yaki Kabupaten Bandung, ?Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Ciamis.

"Pemerintah sudah menetapkan ada tambahan untuk ORI lagi di sembilan daerah sehingga totalnya ada 14 daerah setelah tahun lalu digelar di lima daerah. Ini kemungkinan digelar bulan Februari. Karena sekarang masih melakukan persiapan. Vaksin kemungkinan besok distribusi dari pusat," kata dia. 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018