antarajabar - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan saat ini sudah tidak ada bulan paceklik, karena dihilangkan dengan ditanamnya 1 juta hektare padi pada bulan Juli dan Agustus.
"Yang biasanya bulan-bulan ini terjadi paceklik kita hilangkan dengan cara bulan Juli, Agustus kita tanam 1 juta hektare itu mutlak. Dulu hanya separuh, yaitu 500 hektare," kata Amran di Indramayu, Kamis.
Menurut Mentan, pada tahun sebelumnya Indonesia sering terjadi paceklik, yaitu pada bulan November, Desember, dan Januari.
Namun setelah dilakukan metode baru yaitu penanaman padi di bulan kering yaitu Juni, Agustus dan September sebanyak 1 juta hektar, maka hasilnya sudah dua tahun tidak impor beras lagi.
"Kita sudah ketemu rumus baru, metode baru yaitu dimana bulan kering Juli, Agustus dan September jangan kita lewatkan dan minimal kita tanam 1 juta hektare. Alhamdulillah ini tahun kedua masuk tahun ketiga kita tidak ada impor," katanya.
Selain beras, pada tahun ini juga tidak ada impor jagung, bawang dan cabai, karena menggunakan metode baru itu.
"Jagung juga sudah tidak impor, bawang malah kita sudah ekspor ke enam negara, kemudian cabai," kata Amran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Yang biasanya bulan-bulan ini terjadi paceklik kita hilangkan dengan cara bulan Juli, Agustus kita tanam 1 juta hektare itu mutlak. Dulu hanya separuh, yaitu 500 hektare," kata Amran di Indramayu, Kamis.
Menurut Mentan, pada tahun sebelumnya Indonesia sering terjadi paceklik, yaitu pada bulan November, Desember, dan Januari.
Namun setelah dilakukan metode baru yaitu penanaman padi di bulan kering yaitu Juni, Agustus dan September sebanyak 1 juta hektar, maka hasilnya sudah dua tahun tidak impor beras lagi.
"Kita sudah ketemu rumus baru, metode baru yaitu dimana bulan kering Juli, Agustus dan September jangan kita lewatkan dan minimal kita tanam 1 juta hektare. Alhamdulillah ini tahun kedua masuk tahun ketiga kita tidak ada impor," katanya.
Selain beras, pada tahun ini juga tidak ada impor jagung, bawang dan cabai, karena menggunakan metode baru itu.
"Jagung juga sudah tidak impor, bawang malah kita sudah ekspor ke enam negara, kemudian cabai," kata Amran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017