Antarajabar.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Kesehatan menargetkan dapat melakukan pemeriksaan terhadap tujuh juta perempuan usia produktif mendapatkan deteksi dini pemeriksaan kanker serviks maupun payudara di fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta.

"Pemeriksaan ini dilakukan, agar perempuan yang terkena kanker bisa ditangani lebih awal. Kanker serviks dan payudara, hingga saat ini masih menjadi pembunuh nomor dua di dunia. Termasuk, di Jabar," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Dodo Suhendar, di Bandung, Senin.

Ditemui usai menghadiri Pencanangan Deteksi Secara Dini Kanker Servik dan Payudara Melalui IVA tes dan Sadanis (Pemeriksaan Payudara Klinis) di Gedung Sate, Dodo menuturkan pencanangan deteksi dini kanker serviks dan payudara tersebut sudah dilakukan sejak 2015.

"Dan kami menargetkan dari 23 juta perempuan di Jabar sebanyak 7 juta perempuan bisa dilakukan pemeriksaan Selama ini, pasien kanker serviks dan payudara itu lebih banyak datang ke dokter ketika kasusnya sudah di titik stadium lanjut. Jadi, pengobatan pun tidak efektif," ujar Dodo.

Menurut dia target ini akan terus bertambah seiring dengan jumlah penduduk perempuan di Jabar karena, separuhnya dari populasi total di Jabar. Semua perempuan di Jabar, bisa melakukan pemeriksaan di Puskesmas.

"Dari ribuan Puskesmas yang di Jabar, sekitar 25 persennya sudah siap melayani pemeriksaan dini kanker tersebut," katanya.

Ia menuturkan saat ini, di Jabar ada 1.058 Puskesmas namun memang, baru 25 persen saja yang siap melayani pemeriksaan dini kanker serviks dan payudara lengkap dengan laboratoriumnya.

Oleh karena itu, pihaknya pun bekerja sama dengan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan ormas Islam perempuan seperti muslimat NU, dan Aisyiah.

"Jadi hal itu kami lakukan agar pemeriksaan dini bisa sistematis, dan teroganisir," katanya.

Ketika ditanyakan tentang jumlah kasus kanker servik dan payudara di Jabar, Dodo mengatakan, ia tidak memiliki data pasti jumlah penderitanya namun kasus kanker ini trendnya terus mengalami peningkatan.

"Memang trend-nya meningkat, seiring dengan kesadaran perempuan dalam memeriksakan kanker lebih dini," katanya.

Sementara itu terkait temuan kasus baru kanker, lanjut Dodo, kebanyakan ditemukan tidak sengaja karena penderita baru sadar setelah menderita kanker dalam kondisi stadium lanjut.

Pewarta:

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017