Antarajabar.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cianjur, Jawa Barat, menyiapkan kurikulum tujuh Pilar Budaya untuk disisipkan dalam mata pelajaran di sekolah.

"Saat ini kami tengah menyusun petunjuk teknis tujuh Pilar Budaya agar masuk kurikulum tetap dan segera diterapkan," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Cianjur Hilman Sujadi di Cianjur, Jumat.

Dia menjelaskan, kurikulum tersebut dibuat sebagai upaya menjawab kebijakan Bupati Cianjur untuk mengangkat falsafah hidup wwarga Cianjur, yang terangkum dalam tujuh pilar, ngaos, mamaos, maenpo, tatanen, tanginas, someah dan sauyunan, harus dilestarikan sejak di bangku sekolah.

"Setiap unsur tujuh pilar diselipkan di mata pelajaran yang relevan. Implementasinya dilakukan berdampingan dengan kurikulum 2013. Semua mata pelajaran di tingkat SD-SMA dapat memuat unsur lokal Cianjur, sehingga penerapannya dapat seiring sejalan dan melengkapi kurikulum 2013," katanya.

Dia menambahkan, pelajaran sejarah dan budaya memang jarang ditemukan di bangku SD-SMP karena porsi mata pelajarannya tidak begitu banyak. Sehingga besar harapan jika pelajar dapat terus memperoleh pemahaman sejarah dan budaya yang selama ini jarang didapat.

"Tidak hanya diselipkan, kurikulum tujuh Pilar Budaya, namun diaplikasikan ke dalam muatan lokal atau ekstrakulikuler melalui instrumen terpisah. Tapi untuk penerapan mulok masih berupa opsi dan tidak dipaksakan untuk dilakukan,"katanya.

Untuk mempersiapkan penerapan kurikulum lokal itu, pihak disdik mengoptimalkan kesiapan guru."Akan ada pendampingan guru di setiap sekolah untuk dibekali berbagai kemampuan. Dipastikan, guru harus bisa menterjemahkan tujuh Pilar Budaya untuk disinergikan dengan mata pelajaran," katanya.

Sementara itu, Pemerhati Sejarah dan Budaya Cianjur Pepep Johar berusaha berperan dalam kelestarian seni, budaya, dan sejarah daerah, dia bersama lembaga kebudayaan, berusaha untuk ngaruwat budaya asli Cianjur pada guru di tingkat SD dan SMP.

Guru diajarkan mengenai sejarah, kepemimpinan sunda, tata krama dan budaya Cianjur secara langsung dengan tujuan, agar guru nantinya dapat mengajarkan langsung terkait pengetahuan lokal Cianjur pada peserta didik.

"Para guru harus punya kemampuan dan berperan dalam melestarikan sejarah lokal karena murid harus diajarkan agar memahami sejarah dan budaya sejak dini," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017