Antarajabar.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya mencatat sudah 71 kali terjadi bencana alam yang tersebar di 16 kecamatan sejak Januari hingga Oktober 2017.

"Sampai dengan Oktober bencana alam yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 71 kali," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, EZ Alfian kepada wartawan di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis.

Ia menuturkan, Kabupaten Tasikmalaya termasuk salah satu daerah di Jabar yang rawan terjadi bencana alam seperti longsor, banjir dan pergerakan tanah.

Terutama musim hujan, kata dia, tingkat ancaman bahaya bencana alam seperti longsor dan banjir cukup tinggi sehingga menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Masuknya musim hujan berdampak pada potensi longsor dan banjir," katanya.

Ia menyampaikan, selama Januari hingga pertengahan Oktober 2017 bencana alam terdiri dari 71 kali longsor dan empat kali titik banjir tersebar di 16 kecamatan.

Terkait tingkat kerugian dampak bencana alam, kata dia, masih dilakukan penghitungan yang melibatkan sejumlah instansi terkait di Kabupaten Tasikmalaya.

"Proses pendataan masih terus dihimpun, kita masih berkoordinasi dengan dinas terkait," katanya.

Terkait ancaman bencana alam pada musim hujan, Alfian mengimbau masyarakat untuk menghindari kawasan yang masuk zona bahaya bencana alam.

Bupati Tasikmalaya, kata dia, telah merencanakan relokasi rumah warga yang berada di kawasan rawan bencana alam untuk menghindari terjadinya korban jiwa.

"Sebelum direlokasi tentunya kami akan mengundang Badan Geologi untuk menetapkan kawasan yang aman dari bahaya bencana," katanya. 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017