Antarajabar.com - Bencana alam di wilayah selatan Cianjur, Jawa Barat, terus terjadi, kali ini belasan rumah di Kecamatan Naringgul, rusak dan beberapa diantaranya rata dengan tanah serta puluhan meter jalan propinsi mengalami retak.

Informasi longsor terjadi Selasa (10/10) malam, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak sore hari, hingga malam menjelang, akibatnya retakan tanah mulai muncul di tebing dekat pemukiman warga.

Tidak lama berselang, retakan menjadi longsoran dan menimpa rumah warga di Desa Wangunjaya, dimana enam rumah dilaporkan rusak. Hal yang sama terjadi di Desa Wangunsari, 11 rumah terkena longsor, beberapa di antaranya sampai ambruk," kata Usep (40) warga Desa Wangunjaya, saat dihubungi, Kamis.

Hingga saat ini longsoran kecil terus terjadi, namun tidak berdampak ke pemukiman warga, namun retakan di jalan propinsi terus bertambah, meskipun masih dapat dilalui, namun pengguna jalan diimbau untuk ekstra hati-hati.

Dia menjelaskan, warga yang rumahnya rusak mengungsi ke tetangga serta kerabatnya yang dinilai aman dari longsoran karena hujan masih terus terjadi, sehingga warga diimbau terus waspada karena ditakutkan longsor susulan dapat terjadi setiap saat.

"Warga bersama aparat desa, berkeliling melihat situasi tebing karena ditakutkan pergerakan tanah terus meluas dan kembali menyebabkan longsor. Mereka akan mengimbau warga untuk mengungsi jika melihat pergerakan kembali terjadi," katanya.

Kepala BPBD Cianjur, Asep Suparman, mengatakan, belum mendapatkan informasi resmi dari pejabat di kecamatan Naringgul terkait longsor, namun pihaknya akan mengirim tim ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan pendataan.

"Longsor yang terjadi menambah panjang wilayah bencana di selatan selama dua pekan terakhir. Sebelumnya longsor melanda Takokak, Tanggeung, Cibinong, Sindangbarang dan Agrabinta. Kami akan laporkan ke BNPB dan BMKG, sebagai pertimbangan status siaga bencana banjir dan longsor," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017