Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distanhorti) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memberikan pendampingan kepada petani mangga gedong gincu untuk membantu agar komoditas unggulan tersebut memenuhi standar dan dapat menembus pasar ekspor terutama ke Jepang.

Kepala Distanhorti Provinsi Jabar Dadan Hidayat di Cirebon, Jumat, mengatakan saat ini sudah ada penjajakan pasar dengan komunitas di Jepang untuk ekspor mangga gedong gincu.

Ia menyebutkan permintaan tersebut, telah membuka peluang besar bagi kabupaten/kota yang selama ini jadi daerah sentra produksi mangga di Jabar.

“Produksinya ada di Cirebon, Majalengka, Sumedang hingga Indramayu. Peluang ekspor mangga gedong gincu dari Jabar cukup menjanjikan,” katanya.

Ia menuturkan kegiatan ekspor sebenarnya pernah dilakukan, namun kali ini pemerintah provinsi lebih serius menyiapkan komoditas tersebut agar sesuai dengan persyaratan ketat pasar Jepang.

Menurut dia, syarat utama ekspor ke Jepang adalah bebas dari lalat buah atau zero fruit fly dan hal tersebut menjadi fokus utama pendampingan yang dilakukan bersama petani.

“Lalat buah harus zero, tidak boleh ada. Itu yang sedang kita dampingi melalui tenaga Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT),” ujarnya.

Para POPT, lanjut dia, ditugaskan membantu petani menjaga kebun, mengendalikan hama dan penyakit, hingga memastikan penggunaan pestisida dilakukan sesuai aturan.

Dalam prosesnya, Distanhorti menekankan penggunaan metode ramah lingkungan agar kualitas buah tetap terjaga dan ekosistem kebun tidak terganggu.

“Kalaupun menggunakan pestisida, pasti yang sesuai standar dan tidak boleh berlebihan. Prinsipnya ramah lingkungan,” katanya.


Ia memastikan dukungan pemerintah provinsi menjadi bentuk kontribusi nyata, dalam memperkuat daya saing komoditas unggulan dari Jabar.

Selain itu, dia menyampaikan pendampingan juga diharapkan membuat petani terbiasa menjaga mutu sejak dari kebun hingga pascapanen agar standar ekspor bisa terus terpenuhi.

“Jadi dalam rangka kontribusi pemerintah provinsi bagaimana mendukung ekspor mangga gedong gincu tentunya, bagaimana upaya kita mengendalikan hama penyakit dengan cara yang ramah terhadap lingkungan,” katanya.

Sementara itu, Bupati Cirebon Imron menyebutkan daerahnya menjadi salah satu daerah sentra penghasil mangga di Jabar, dengan produksi yang tercatat mencapai 447.769,58 kuintal pada 2024 seperti dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS).

Ia menyampaikan khusus mangga gedong gincu, komoditas tersebut telah berhasil tembus ke pasar luar negeri terutama kawasan Timur Tengah.

Imron mencontohkan nilai ekspor buah mangga dari Kabupaten Cirebon ke Uni Emirat Arab, yang paling tinggi terjadi pada April 2023 sebesar 13.567,91 dolar AS.

“Buah mangga dari Cirebon memang sudah sering diekspor. Misalnya gedong gincu dan beberapa jenis lainnya,” katanya.

Pihaknya memastikan tetap menaruh perhatian serius, terhadap pengembangan buah mangga yang ditanam para petani di Kabupaten Cirebon.

“Berbagai program sudah dilaksanakan untuk produktivitas pertanian mangga, supaya tembus pasar ekspor,” ucap dia.

Baca juga: DKPP Indramayu: Mangga gedong gincu kini terdaftar dalam IG

 

Baca juga: Pemkab Majalengka memfasilitasi ekspor mangga gedong gincu ke Jepang

 

Baca juga: Sekda Jabar: Sudah standar internasional, Mangga Gedong Gincu diekspor ke Jepang

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Distanhorti Jabar bantu petani agar mangga gedong gincu tembus ekspor

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025