Antarajabar.com - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perhubungan (Dishub) meresmikan terminal parkir elektronik (e-parkir) untuk mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir.
           
"Satu tahap Kota Bandung selalu melakukan perubahan dan setiap tahun selalu ada yang baru," ujar Wali Kota Bandung saat melaunching e-parkir di Jalan Braga Kota Bandung, Jumat.
           
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, parkir elektronik ini dibangun dalam upayanya melakukan perubahan tata kelola kota. Menurutnya, sebagai pemimpin sudah semestinya menghadirkan hal baru pada masyarakat.
           
Ia meyakini dengan hadirnya inovasi baru ini, pendapatan asli daerah dari parkir akan meningkat dibanding sebelumnya.
            
"Ini hal baru membayar parkir dari biasanya manual menjadi elektronik. Tapi percaya proses paling baik agar penerimaan parkir di Bandung berjalan maksimal tidak ada korupsi-korupsi," kata dia.
          
Di tempat yang sama, Kadishub Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan saat ini terdapat 445 mesin parkir yang tersebar di beberapa titik di Kota Bandung dan siap untuk digunakan.
          
Ia menjelaskan, untuk teknis penggunaannya, pemilik kendaraan tinggal mengisi format yang tersedia di mesin tersebut, seperti jenis kendaraan, nomor polisi, serta berapa lama ia akan parkir. Setelah mengisi format tersebut, pemilik tinggal menempelkan kartu parkir untuk proses pembayaran.
         
"Nanti keluar struk parkirnya. Kalau tidak mau membayar lewat mesin parkir nanti akan ketahuan dan akan dilakukan penggembokan oleh petugas," kata dia.
        
Saat ini, kata dia, hanya pemilik kendaraan yang telah memiliki kartu parkir saja yang bisa mengakses mesin tersebut. Kartu yang seperti kartu ATM ini, bisa didapatkan dibeberapa bank yang telah menjalin kerjasama seperti BNI, BRI, dan bank Mandiri.
          
Didi mengklaim, dalam ujicoba yang dilakukan selama seminggu, pendapatan dari sektor parkir elektronik bertambah dibanding secara manual melalui juru parkir.
            
"Biasanya dapat 15 juta, kemarin 18 juta, baru 20 persen," kata dia.
        
Ia berharap dengan diberlakukannya parkir elektronik, tak hanya meningkatkan pendapatan, juga meminimalisir pungli-pungli yang kerap terjadi di jalanan.
         
"Kalau mesin bekerja udah ga ada lagi pungli, premanisme. Jadi dunia parkir bersih," katanya.

    

Pewarta: Asep F

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017