Antarajabar.com - Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Haris Yuliana menyatakan para nelayan di Blanakan, Kabupaten Subang mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah salah satunya dibuatkan galangan kapal, mengingat masih banyak nelayan tidak memiliki galangan kapal.
"Beberapa waktu lalu saya melakukan kunjungan kerja di Blanakan Subang, di sana saya berkomunikasi dengan nelayan dan ternyata masih merasakan ada beberapa kendala, salah satunya mereka berharap dibuatkan galangan kapal," kata Haris Yuliana, ketika dihubungi melalui telepon, Selasa.
Ia menuturkan karena tidak memiliki galangan kapal, jika ada kapal rusak para nelayan di sana harus memperbaiki kapal yang rusak ke daerah lainnya di luar Blanakan.
"Dengan adanya galangan kapal sendiri, mereka berharap bisa memperbaiki secara mandiri," kata dia lagi.
Selain itu, lanjut Haris, dari perbincangan dengan para nelayan Blanakan juga muncul aspirasi lainnya, yaitu mereka berharap mendapatkan bantuan alat penggali lumpur dan program khusus rumah nelayan agar nelayan yang tidak memiliki rumah layak bisa mendapatkan bantuan.
"Sebagai wakil rakyat yang bertugas menyambung aspirasi masyarakat, saya menyambut positif atas keinginan para nelayan tersebut. Saya akan meneruskannya kepada pihak terkait untuk dapat ditindaklanjuti. Semoga nelayan kita semakin maju dan sejahtera," kata dia pula.
Menurut dia, jika menyaksikan semangat nelayan di Blanakan, Kabupaten Subang, maka bisa meningkatkan potensi perikanan dan kelautan di Provinsi Jabar perlu terus didorong dan dikembangkan.
Provinsi ini memiliki garis pantai sepanjang 805 km dan 368 km di antaranya ada di Pantai Utara.
Di Blanakan, lanjut dia, juga terdapat tempat pelelangan ikan (TPI) di bawah naungan Koperasi Mina Fajar Sidik.
Koperasi ini juga telah mendapatkan bantuan dari Pemprov Jabar sebagai upaya pemerintah meningkatkan produktivitas nelayan.
"Saya berbincang langsung dengan para nelayan, omzet TPI ini mencapai sekitar Rp1 miliar per tahun. Hingga sekarang, TPI ini masih memenuhi kebutuhan hasil laut untuk wilayah Jabodetabek dan sekitarnya," kata dia lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Beberapa waktu lalu saya melakukan kunjungan kerja di Blanakan Subang, di sana saya berkomunikasi dengan nelayan dan ternyata masih merasakan ada beberapa kendala, salah satunya mereka berharap dibuatkan galangan kapal," kata Haris Yuliana, ketika dihubungi melalui telepon, Selasa.
Ia menuturkan karena tidak memiliki galangan kapal, jika ada kapal rusak para nelayan di sana harus memperbaiki kapal yang rusak ke daerah lainnya di luar Blanakan.
"Dengan adanya galangan kapal sendiri, mereka berharap bisa memperbaiki secara mandiri," kata dia lagi.
Selain itu, lanjut Haris, dari perbincangan dengan para nelayan Blanakan juga muncul aspirasi lainnya, yaitu mereka berharap mendapatkan bantuan alat penggali lumpur dan program khusus rumah nelayan agar nelayan yang tidak memiliki rumah layak bisa mendapatkan bantuan.
"Sebagai wakil rakyat yang bertugas menyambung aspirasi masyarakat, saya menyambut positif atas keinginan para nelayan tersebut. Saya akan meneruskannya kepada pihak terkait untuk dapat ditindaklanjuti. Semoga nelayan kita semakin maju dan sejahtera," kata dia pula.
Menurut dia, jika menyaksikan semangat nelayan di Blanakan, Kabupaten Subang, maka bisa meningkatkan potensi perikanan dan kelautan di Provinsi Jabar perlu terus didorong dan dikembangkan.
Provinsi ini memiliki garis pantai sepanjang 805 km dan 368 km di antaranya ada di Pantai Utara.
Di Blanakan, lanjut dia, juga terdapat tempat pelelangan ikan (TPI) di bawah naungan Koperasi Mina Fajar Sidik.
Koperasi ini juga telah mendapatkan bantuan dari Pemprov Jabar sebagai upaya pemerintah meningkatkan produktivitas nelayan.
"Saya berbincang langsung dengan para nelayan, omzet TPI ini mencapai sekitar Rp1 miliar per tahun. Hingga sekarang, TPI ini masih memenuhi kebutuhan hasil laut untuk wilayah Jabodetabek dan sekitarnya," kata dia lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017