Antarajabar.com - Berbicara tentang wisata kuliner di Bandung memang tidak ada habisnya yakni, salah satunya adalah kuliner jenis sate bernama Sate Jando.
        
Salah satu tempat yang bisa dikunjungi jika ingin menikmati kuliner jenis sate yang bercita rasa "bintang lima namun harganya kaki lima" bisa didapatkan di Sate Jando yang berada di Jalan Cimandiri, tepatnya di belakang Gedung Sate Bandung.
        
Apabila melewati Jalan Cimandiri akan didapatkan pemandangan orang yang antre demi mincicipi Sate Jando yang terdiri dari Sate Jando Ayam dan Sate Jando Sapi.
        
"Enak, saya sukanya sate ayam sama jandonya. Kalau hari Minggu pasti antre panjang. Ya memang kalau hari Minggu suka ada yang olahraga di Gasibu beli sate di sini,¿ kata Elfan, Senin.
        
Adanya bagian lemak susu dari sapi atau orang sunda biasa menyebutkan dengan nama "gajih" menjadi pembeda sekaligus ciri khas dari Sate Jando ini.
        
Bagian lemak ini lah yang membuat Sate Jando di Jalan Cimandiri menjadi lebih gurih ketika disantap dengan bumbu kacang yang rasanya sedikit agak manis.
        
Agar kenyang saat dimakan, penjual Sate Jando menambahkan lontong beras dalam setiap porsi Sate Jandonya.
        
Penjual Sate Jando di Jalan Cimandiri Kota Bandung, Sri Rejeki menuturkan usaha Sate Jando tersebut pertama kali dirintis oleh ibunya yang bernama Katemi sekitar 25 tahun lalu.
        
"Ibu saya dulu jualannya berkeliling di sekitar Bandung. Kalau saya berjualan sate jando ini sudah 15 tahun, melanjutkan usaha ibu saya yang dulu juga berjualan Sate Jando¿ kata Sri Rejeki.
        
Sri mengatakan ada tiga macam sate yang dijual oleh dirinya, yaitu sate ayam plus jando, sapi plus jando dan sate hanya bagian jando (lemak di bagian payudara sapi).
        
Nama Jando bersal dari konsumen yang sering menyebut sate payudara sapi tersebut jando.
        
Satu porsi berisi 10 tusuk termasuk lontong yang disajikan dengan daun pisang dan sate ini disiram bumbu kacang yang sangat kental, kecap, dan sambal.
        
Harga seporsi sate Jando adalah Rp23 ribu dan setiap harinya Sri mulai berjualan sekitar pukul 09.30 hingga 14.00 WIB kemudian khusus Hari Minggu buka lebih awal yakni pukul 07.00 WIB.
    

Pewarta: Iqbal Jaya Chasbi

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017