Antarajabar.com - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar), Satori mengaku prihatin atas perusakan kantor Balai Pelayanan dan Pengawasan Pendidikan (BPPP) Wilayah V Jabar di Kota Cirebon oleh sekelompok orang.
"Saya tentu prihatin atas kejadian perusakan aset milik pemerintah Jabar. Karena ini aset pemerintah, tentunya harus kita amankan," kata Satori di Cirebon, Selasa.
Satori mengatakan aksi perusakan tersebut diduga kuat karena adanya ketidak puasan sekelompok orang terhadap proses PPDB di Kota Cirebon.
Untuk itu kasus perusakan kantor BPPP Wilayah V Jabar sepenuhnya diserahkan kepada pihak yang berwajib, jika ada unsur pidana, maka harus segera mungkin ditindak.
"Perusakan ini kaitannya dengan PPDB di Kota Cirebon, padahal PPDB itu dirasakan secara nasional, karena aturannya mengacu Permendikbud," tuturmya.
Satori melanjutkan jika ada dua alat bukti yang cukup dalam kasus tersebut, maka pihaknya mendukung langkah Kepolisian untuk menindak lanjuti kasus yang merugikan aset negara itu.
"Saya sangat menyesalkan. Jangan sampai dikotori oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan kelihatan hanya disini yanh terjadi perusakan," katanya lagi.
Pada Senin (17/7) sekitar jam 09.00 WIB, puluhan orang menggerudug kantor BPP Wilayah V Jabar, orang-orang itu kemudian langsung berteriak-teriak sambil marah-marah mencari kepala BPP Wilayah V Jabar.
Sekelompok oramg itu sempat dihalang-halangi oleh petugas keamanan, namun gagal karena jumlah yang tidak berimbang.
Setelah berhasil menembus pintu masuk kantor BPP, demonstran langsung mengacak-acak ruangan. "Yang rusak pintu ruangan Kepala BPP serta pintu ruang tamu didobrak abrik demonstran," kata Petugas Keamanan Kantor BPP Wilayah V Jabar, Jiman Didin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Saya tentu prihatin atas kejadian perusakan aset milik pemerintah Jabar. Karena ini aset pemerintah, tentunya harus kita amankan," kata Satori di Cirebon, Selasa.
Satori mengatakan aksi perusakan tersebut diduga kuat karena adanya ketidak puasan sekelompok orang terhadap proses PPDB di Kota Cirebon.
Untuk itu kasus perusakan kantor BPPP Wilayah V Jabar sepenuhnya diserahkan kepada pihak yang berwajib, jika ada unsur pidana, maka harus segera mungkin ditindak.
"Perusakan ini kaitannya dengan PPDB di Kota Cirebon, padahal PPDB itu dirasakan secara nasional, karena aturannya mengacu Permendikbud," tuturmya.
Satori melanjutkan jika ada dua alat bukti yang cukup dalam kasus tersebut, maka pihaknya mendukung langkah Kepolisian untuk menindak lanjuti kasus yang merugikan aset negara itu.
"Saya sangat menyesalkan. Jangan sampai dikotori oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan kelihatan hanya disini yanh terjadi perusakan," katanya lagi.
Pada Senin (17/7) sekitar jam 09.00 WIB, puluhan orang menggerudug kantor BPP Wilayah V Jabar, orang-orang itu kemudian langsung berteriak-teriak sambil marah-marah mencari kepala BPP Wilayah V Jabar.
Sekelompok oramg itu sempat dihalang-halangi oleh petugas keamanan, namun gagal karena jumlah yang tidak berimbang.
Setelah berhasil menembus pintu masuk kantor BPP, demonstran langsung mengacak-acak ruangan. "Yang rusak pintu ruangan Kepala BPP serta pintu ruang tamu didobrak abrik demonstran," kata Petugas Keamanan Kantor BPP Wilayah V Jabar, Jiman Didin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017