Antarajabar.com - KPA Cianjur, Jawa Barat, berharap pemerintah daerah khususnya Dinas Pendidikan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah terkait bahaya seks sesama jenis  atau lelaki suka lelaki (LSL) karena maraknya korban gay dari siswa sekolah.
        
Sekretaris KPA Cianjur, Hilman di Cianjur ,Senin, mengatakan, usia sekolah dinilai paling rawan dipengaruhi dan terjerumus menjadi pelaku seks menyimpang, terutama menjadi seorang gay.
        
"Penanaman pola pikir melakukan hubungan tanpa mengakibatkan kehamilan menjadi dorongan usia labil mudah terpengaruh untuk melakukan hubungan sesama jenis atau lebih dikenal dengan lelaki suka lelaki," katanya.
        
Dari 2000 lebih gay di Cianjur, 30 persen merupakan usia sekolah dan mayoritas bersekolah di lingkungan formal dan sebagian kecil usia putus sekolah."Usia sekolah itu, terutama SMP dan SMA/SMk yang rawan menjadi gay karena diajak teman," katanya.
        
Dia menuturkan, usia sekolah atau belasan tahun biasanya besar keinginan untuk mencoba sesuatu, termasuk seks. Sehingga hal tersebut dimanfaatkan gay untuk merekrut orang baru dengan menggiring mereka melakukan seks dengan sesama  karena tidak beresiko hamil.
        
"Mereka menjebak korban dengan dalih kalau dengan perempuan bisa hamil, kemudian kalau ketahuan bisa dikeluarkan. Sementara dengan sesama tidak ada resiko hamil. Dari situlah pertumbuhan gay meningkat, bahkan kalau ada seorang gay di satu sekolah, dalam beberapa bulan sudah tumbuh hingga belasan orang," katanya.
        
Sehingga peran aktif pemerintah daerah khususnya Dinas Pendidikan sangat penting dalam mensosialisasikan bahaya gay dan efeknya hingga mengakibatkan HIV/AIDS. Orangtua juga harus waspada terhadap perilaku anaknya, meskipun sulit untuk dilihat secara kasat mata, anak harus dihindarkan dari perilaku tersebut.
        
Dia mencontohkan, kalau dulu anak main dengan sesama laki-laki atau sampai tidur bareng tidak masalah, tapi sekarang harus tetap diwaspadai. Pendidikan moral dan agama sangat penting diberikan agar terhindar dari perilaku seks menyimpang.
        
"Kami fokus menangani gay dulu meskipun ada kelompok lesbian di Cianjur yang jumlahnya mungkin sekitar 1000an karena perilaku menyimpang LSL resikonya cukup tinggi dan akan menambah jumlah penderita HIV/Aids," katanya.
    

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017