Antarajabar.com - Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, meningkatkan fungsi intelijen untuk mengantisipasi gerakan radikalisme sekaligus mendeteksi secara dini yang kemungkinan adanya jaringan terorisme di Tasikmalaya.

"Kita masih lakukan pengawasan intelijen guna mendeteksi dini. Apa pun kita tidak mau kecolongan," kata Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tasikmalaya, Iwan Ridwan, kepada wartawan di Tasikmalaya, Jumat.

Ia menuturkan, peningkatan intelijen dilakukan setelah adanya penangkapan seorang warga Kabupaten Tasikmalaya yang diduga terlibat dalam ledakan bom di Buah Batu, Kota Bandung.

Tim yang tergabung dalam Komunitas Intelijensi Daerah (Kominda) Tasikmalaya, kata Iwan, di antaranya terdiri dari Kesbangpol perwakilan pemerintah daerah, Polri, TNI Resor Militer, dan Distrik Militer, Badan Intelijen Strategis dan Intelkam.

"Semua intens untuk melakukan deteksi," katanya.

Ia menyampaikan, mendeteksi keberadaan jaringan terorisme tidaklah mudah, apalagi tumbuhnya berada di luar Tasikmalaya, seperti penangkapan warga Tasikmalaya yang ternyata berhubungan dengan terduga teroris di Bandung.

Menurut dia, cukup sulit untuk mengontrol banyaknya warga Tasikmalaya yang berdomisili di luar daerah.

"Sebab kita ini Tasikmalaya tetap kondusif," katanya.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017