Antarajabar.com - Kerajinan tangan akar kayu dan bambu dari Desa Cijagang, Kecamatan Cikalongkulon, Cianjur, Jawa Barat, diminati berbagai kalangan di sejumlah daerah Jawa Barat, Jabodetabek hingga luar Pulau Jawa.
        
Kepala Desa Cijagang, Asep Zulkarnaen di Cianjur, Jumat, mengatakan, berawal dari iseng dia bersama beberapa orang warga sebagai pengagas hingga akhirnya terbentuk kelompok pengrajin akar dan bambu tersebut, merasa prihatin dengan akar kayu hasil tebangan warga yang dibiarkan terbuang sia-sia atau membusuk.
        
"Awalnya saya dan dua orang warga mencoba memanfaatkan beberapa akar berukuran kecil untuk dibuat hiasan meja. Baru beberapa hari selesai ada warga yang tertarik dan membeli hasil tangan tersebut. Sehingga terpikir untuk menjadikan penghasilan tambahan untuk warga kami yang tinggal di tempat wisata religi Makam Cikundul," katanya.
        
Hingga saat ini, ungkap dia hasil kerajinan tangan dari akan dan bambu tersebut telah dipesan berbagai kalangan termasuk dari Dinas Propinsi Jawa Barat, yang memesan ratusan buah replika kacapi dari bambu dan dari luar pulau banyak pesanan untuk dibuatkan perahu vinisi dari akar dan bambu.
        
Saat ini, tutur dia, pengrajin yang mnegeluti bidang tersebut terus bertambah, bahkan khusus untuk kerajinan dari bambu dengan berbagai bentuk seperti kacapi suling, perabot rumah tanga seperti gelas, cangkir dan piring, tempat tisu dan tempat air kemasan gelas, telah mengikuti sejumlah pameran seperti di handy craft ekspo di TMII Jakarta, Lampung hingga Sulawesi.
        
"Harga kerajinan tangan yang dibuat mulai dari harga Rp20 ribu perbuah sampai puluhan jutan rupiah. Berawal dari iseng saat ini sudah ada tiga kelompok pengrajin yang khusus mengarap kerajinan dari bambu dan dua kelompok untuk akar. Mereka sudah ikut pameran dibeberapa kota," katanya.
        
Tingginya minat pembeli untuk mendapatkan kerajinan dari akar dan bembu tersebut, ungkap dia, membuat pihaknya mmeberdayakan pemuda di wilayah tersebut, untuk mencari akar dan memilah bambu yang akan digunakan sebagai bahan baku. Bahkan saat ini, sejumlah pemuda dari desa lain mulai belajar ke Desa Cijagang.
        
"Harapan kami kerajinan tangan dari Cijagang dapat menembus asia bahkan sampai eropa. Kami pihak desa akan terus membina warga untuk terus berinovasi agar menghasilkan karya yang dapat menarik pembeli karena sejak adanya sentra kerajinan, angka pengangguran mulai menurun karena banyak yang tertarik untuk menjadi pengrajin," katanya.
        
Dia menambahkan, meskipun minim perhatian dari dinas terkait di Pemkab Cianjur, namun pihaknya mendapatkan dukungan dari pihak swasta salah satu produsen rokok nasional untuk mengembangkan dan ikut serta memasarkan hasil tangan warga tersebut."Tidak ada pemerintah swastapun jadi, intinya hasil karya warga kami dapat dijual dan memiliki pasar," katanya.
    

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017