Antarajabar.com - Sejumlah warga mengharapkan kawasan jalanan di Kota Garut, Jawa Barat, bebas dari pedagang kaki lima (PKL) sehingga tercipta kota yang indah dan nyaman bagi masyarakat.
        
"Kami sebagai warga Garut menginginkan kawasan perkotaan Garut ini bersih dan indah dipandang," kata Tini warga Kabupaten Garut, Jumat.
        
Ia menuturkan, saat bulan Ramadhan hingga Lebaran, kawasan perkotaan Garut seperti Jalan Ahmad Yadi selalu dipenuhi oleh para pedagang.
        
Akibatnya, kata dia, kawasan perkotaan itu menjadi semrawut, bahkan seringkali menyebabkan kemacetan.
        
"Padahal pemerintah sudah menyediakan gedung bagi PKL, tapi masih ada pedagang berjualan di trotoar," katanya.
       
Warga lainnya, Agus Solahudin menyatakan sama, menjelang Ramadhan  perkotaan Garut yang ditetapkan sebaga kawasan dilarang berjualan seringkali dilanggar oleh pedagang.
        
Bahkan, lanjut dia, seperti tahun sebelumnya beberapa hari menjelang Lebaran para PKL semakin memadati setiap ruas jalanan kota di Garut.
        
"Zona merah ini sudah banyak PKL, trotoar pun dipakai berjualan, ditambah lagi parkir liar," katanya.
        
Keluhan lainnya disampaikan, Enan warga Garut Kota yang mengharapkan suasana perkotaan bersih terbebas dari PKL.
        
"Kami harap pemerintah dapat menata kota menjadi rapih, sesuai peraturan daerah," katanya.
        
Seorang pedagang di kawasan jalanan perkotaan, Emul mengaku terpaksa berjualan di area yang dilarang untuk dapat menghidupi ekonomi keluarga.
        
Ia mengaku, tidak ada pilihan lain  berjualan selain di pinggir jalan, karena dirinya tidak kebagian tempat di Gedung PKL yang disediakan pemerintah.
       
"Saya tidak kebagian tempat di gedung, mau nyewa mahal, jadi terkadang berjualan di Pengkolan (kawasan perkotaan)," katanya.

Pewarta: Feri P

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017