Antarajabar.com - Sekolah Gagas Ceria Kota Bandung bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar peluncuran Perpustakaan Emuloka yang berada di komplek sekolah, di mana fasilitas serta buku-bukunya kental akan semangat antikorupsi.

Dalam peluncuran ini, Sekolah Gagas Ceria menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti Dongeng, permainan, nonton film, serta beragam acara lainnya. Adapun sasarannya merupakan anak-anak sekolah Playgroup, Taman Kanak-kanak, dan Sekolah Dasar (SD) Gagas Ceria.

"Open house sebelumnya perpustakaan direnovasi, kapasitas di pihak sekolah sudah dihitung kurang dan banyak aktifitas, jadi dilakukan renovasi. Setelah bangunan jadi supaya masyarakat tahu Emuloka terbuka untuk umum," kata Ketua Open House Emuloka Gagas Ceria Arti Amiarti di Sekolah Gagas Ceria, Kota Bandung, Jumat.

Arti menuturkan, pihaknya sengaja mengundang KPK untuk terlibat dalam kegiatan ini. Pasalnya, dengan kolaborasi tersebut diharapkan dapat menumbukan nilai-nilai antikorupsi sejak dini kepada seluruh siswa.

 "Karena korupsi tidak hanya dalam skala besar, tapi dari hal-hal yang kecil-kecil. Jika sejak dini ditanamkan pesan antikorupsi, mereka akan lebih memahami bahwa itu prilaku yang tidak baik dan tidak akan mereka lakukan," katanya.

Ia menambahkan, usai peluncuran, seluruh aktifitas serta fasilitas yang ada di perpustakaan tidak hanya diperuntukan anak-anak sekolah di Gagas Ceria, akan tetapi terbuka bagi seluruh masyarakat.

Sementara itu, salahsatu anggota Pusat Edukasi Anti Korupsi KPK, Sandri Gustiana menuturkan, kolaborasi ini sudah berlangsung sejak tahun 2013. Di mana KPK memiliki peran sebagai `Trigger Mechanism`, yang tak hanya bekerja sama dengan institusi penegak hukum, namun seluruh lapisan masyarakat terutama pendidikan.

"Jadi untuk mendukung itu, pertama KPK menyiapkan guru-guru di Gagas Ceria yang sudah kita latih tentang bagaimana pendidikan anti korupsi. Juga kita menyiapkan perangkat bahan ajarnya," katanya.

Sandri menuturkan, kerjasama ini dilakukan sebagai upaya penerapan pencegahan korupsi sejak dini yang dilakukan kepada anak-anak sekolah, melalui beragam permainan serta dongeng yang mudah dicerna. Selain itu, KPK memberikan sejumlah buku yang bertema antikorupsi.

 "Saya pikir dengan kegiatan ini, anak-anak seperti bermain sehingga mudah dicerna. Mengapa harus buang sampah pada tempatnya, mengapa harus jujur, bisa membedakan ini barang milik teman dan ini barang milik sendiri," katanya. 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017