Antarajabar.com - Warga di sejumlah kecamatan di Cianjur, Jawa Barat, menangkap orang yang diduga pelaku peculikan anak meskipun belum terbukti kebenaranya, bahkan di beberapa wilayah pelaku yang diduga peculik dibebaskan kembali karena tidak terbukti dan mengalami gangguan kejiwaan.
"Isu maraknya penculikan anak meresahkan warga, sehingga reaksi warga berlebihan ketika melihat ada orang tidak dikenal dari luar yang mencurigakan, warga tidak segan-segan untuk menangkap sampai meneriaki penculik mekipun belum terbukti," kata Putri Jayanti (25) warga Kecamatan Karangtengah, di Cianjur, Senin.
Dia menuturkan, warga di lingkungan tempat tinggalnya di Desa Sukamanah, Kecamatan Karangtengah, meneriaki pasangan suami istri yang gerak-geriknya mencurigakan. Hal tersebut diperkuat ketika warga hendak menghampiri keduanya menjauh dan melarikan diri.
"Meskipun tidak tahu kenapa mereka menghindar, warga meneriaki mereka penculik. Hanya karena gerak-geriknya mencurigakan. warga resah dengan maraknya isu pelaku penculikan, baik yang menyebar melalui obrolan ataupun di media sosial. Apalagi, beberapa hari terakhir, di sekitar Desa kami dikabarkan ada empat orang anak yang diculik," katanya.
Meskipun isu yang beredar belum jelas kepastiannya, namun tambah dia, reaksi warga muncul karena banyaknya isu penculikan."Meskipun belum diketahui kepastianya, isu tersebut membuat warga mudah terpancing," katanya.
Sementara itu maraknya penangkapan pelaku penculikan yang tidak terbukti, terjadi di Kecamatan Cidaun dan Sindangbarang, dimana warga sempat menangkap beberapa orang yang diduga pelaku penculikan, namun mereka yang ditangkap kembali dibebaskan karena tidak terbukti dan ada yang memang mengalami gangguan jiwa.
Kapolres Cianjur, AKBP Arif Budiman melalui Kabagops, Kompol Hilman, mengatakan, pihaknya selalu melakukan langkah antisipasi agar tindak kriminal tidak terjadi. Bahkan terkait maraknya kabar bohong atau hoax yang beredar, marak penculikan anak untuk dijual organ tubuh, pihaknya mengimbau warga tidak mudah percaya.
"Sejak beberapa pekan ini, baru satu laporan yang masuk jadi tidak bisa disebutkan marak. Jadi tidak benar kalau yang isu penculikan marak di Cianjur. Namun kami tetap mengimbau warga tetap waspda dan hati-hati. Orangtua harus benar-benar mengawasi anak-anaknya agar terhindar dari korban kriminalitas seperti penculikan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Isu maraknya penculikan anak meresahkan warga, sehingga reaksi warga berlebihan ketika melihat ada orang tidak dikenal dari luar yang mencurigakan, warga tidak segan-segan untuk menangkap sampai meneriaki penculik mekipun belum terbukti," kata Putri Jayanti (25) warga Kecamatan Karangtengah, di Cianjur, Senin.
Dia menuturkan, warga di lingkungan tempat tinggalnya di Desa Sukamanah, Kecamatan Karangtengah, meneriaki pasangan suami istri yang gerak-geriknya mencurigakan. Hal tersebut diperkuat ketika warga hendak menghampiri keduanya menjauh dan melarikan diri.
"Meskipun tidak tahu kenapa mereka menghindar, warga meneriaki mereka penculik. Hanya karena gerak-geriknya mencurigakan. warga resah dengan maraknya isu pelaku penculikan, baik yang menyebar melalui obrolan ataupun di media sosial. Apalagi, beberapa hari terakhir, di sekitar Desa kami dikabarkan ada empat orang anak yang diculik," katanya.
Meskipun isu yang beredar belum jelas kepastiannya, namun tambah dia, reaksi warga muncul karena banyaknya isu penculikan."Meskipun belum diketahui kepastianya, isu tersebut membuat warga mudah terpancing," katanya.
Sementara itu maraknya penangkapan pelaku penculikan yang tidak terbukti, terjadi di Kecamatan Cidaun dan Sindangbarang, dimana warga sempat menangkap beberapa orang yang diduga pelaku penculikan, namun mereka yang ditangkap kembali dibebaskan karena tidak terbukti dan ada yang memang mengalami gangguan jiwa.
Kapolres Cianjur, AKBP Arif Budiman melalui Kabagops, Kompol Hilman, mengatakan, pihaknya selalu melakukan langkah antisipasi agar tindak kriminal tidak terjadi. Bahkan terkait maraknya kabar bohong atau hoax yang beredar, marak penculikan anak untuk dijual organ tubuh, pihaknya mengimbau warga tidak mudah percaya.
"Sejak beberapa pekan ini, baru satu laporan yang masuk jadi tidak bisa disebutkan marak. Jadi tidak benar kalau yang isu penculikan marak di Cianjur. Namun kami tetap mengimbau warga tetap waspda dan hati-hati. Orangtua harus benar-benar mengawasi anak-anaknya agar terhindar dari korban kriminalitas seperti penculikan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017