Antarajabar.com - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat, Netty Prasetiyani Heryawan mengatakan untuk kasus kekerasan terhadap anak di Jabar sendiri cendrung mengalami peningkatan dari pada tahun sebelumnya.
"Kami akui untuk kasus kekerasan seksual terhadap anak di Jabar memang mengalami peningkatan, dimana ada sekitar 346 kasus sejak tahun 2016 hingga 2017," kata istri Gubernur Jawa Barat Netty di Cirebon, Jumat.
Menurutnya kasus kekerasan seksual anak di Jawa Barat mengalami tren peningkatan, seperti maraknya kasus pedofilia pada anak-anak akhir-akhir ini.
Dari ratusan kasus yang terjadi di Jawa Barat, korbannya didominasi oleh anak-anak yang jauh dari pantauan orang tuanya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada orang tua untuk memberikan pengawasan dan perhatian kepada anak-anaknya.
"Pengawasan orang tua harus diperketat lagi, dan jika lemah dalam pengawasan, maka predator-predator anak itu yang akan mendekat," ujarnya.
Dia menambahkan pihaknya juga mendapatkan laporan kekerasan seksual pada anak yang jumlahnya tidak sedikit, dimana ada kasus di dua wilayah yang berbeda.
"Korbanya tidak sedikit, di Karawang ada 28 anak di cabuli oleh pelatih sepak bola dan untuk Garut ada delapan anak serta beberapa wilayah lainnya," tambahnya.
Pihaknya meminta kepada orang tua untuk lebih mengawasi anak-anaknya, terutama terkait tayangan dan perkembangan teknologi yang ada saat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Kami akui untuk kasus kekerasan seksual terhadap anak di Jabar memang mengalami peningkatan, dimana ada sekitar 346 kasus sejak tahun 2016 hingga 2017," kata istri Gubernur Jawa Barat Netty di Cirebon, Jumat.
Menurutnya kasus kekerasan seksual anak di Jawa Barat mengalami tren peningkatan, seperti maraknya kasus pedofilia pada anak-anak akhir-akhir ini.
Dari ratusan kasus yang terjadi di Jawa Barat, korbannya didominasi oleh anak-anak yang jauh dari pantauan orang tuanya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada orang tua untuk memberikan pengawasan dan perhatian kepada anak-anaknya.
"Pengawasan orang tua harus diperketat lagi, dan jika lemah dalam pengawasan, maka predator-predator anak itu yang akan mendekat," ujarnya.
Dia menambahkan pihaknya juga mendapatkan laporan kekerasan seksual pada anak yang jumlahnya tidak sedikit, dimana ada kasus di dua wilayah yang berbeda.
"Korbanya tidak sedikit, di Karawang ada 28 anak di cabuli oleh pelatih sepak bola dan untuk Garut ada delapan anak serta beberapa wilayah lainnya," tambahnya.
Pihaknya meminta kepada orang tua untuk lebih mengawasi anak-anaknya, terutama terkait tayangan dan perkembangan teknologi yang ada saat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017