Antarajabar.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat menyambut baik langkah Dinas Pendidikan Provinsi setempat mengeluarkan surat edaran perihal larangan bagi pelajar untuk merayakan hari kasih sayang atau "Valentine Day" yang jatuh setiap tanggal 14 Februari.
"Saya kira langkah Disdik Jawa Barat terkait larangan valentine day langkah positif dan bagus ya," kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Yomanius Untung, di Bandung, Senin.
Ia meminta generasi muda, khusus para pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas agar tidak gampang menyerap budaya atau tradisi dari luar negeri tanpa dipikirkan terlebih dahulu manfaatnya apa.
"Larangan ini bagus ya, mungkin agar kemudian generasi muda kita tidak begitu saja menerima apapun paham dari luar, salah satunya hari kasih sayang atau valentine day ini," kata Untung.
Di dalam agama Islam, menurut dia, tidak dikenal dengan perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine Day. "Dalam agama yang saya anut, hari kasih sayang itu setiap hari, bukan cuma tanggal 14 Februari saja," kata dia.
Menurut dia, sebaiknya generasi muda lebih banyak mempelajari nilai-nilai dari kebudayaan di daerah asalnya.
"Daripada merayakan valentine day yang tidak jelas konteksnya, lebih baik mempelajari budaya kita yang memang kaya akan nilai-nilai leluhur kita," kata dia.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat mengeluarkan surat edaran perihal larangan bagi pelajar untuk merayakan hari kasih sayang atau Valentine Day yang jatuh setiap tanggal 14 Februari.
Kepala Disdik Jawa Barat Ahmad Hadadi mengatakan pelarangan ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam membangun karakter peserta didik serta menjaga dari kegiatan yang bertentangan dengan norma agama, sosial, dan budaya.
"Surat (pelarangan) sudah disebarkan ke seluruh sekolah di Jawa Barat," Kata Hadadi ketika dihubungi melalui telepon, Jumat.
Dalam isi surat tersebut, Disdik Jabar menyampaikan tiga poin terkait pelarangan perayaan hari kasih sayang yang mesti menjadi perhatian seluruh perangkat sekolah di Jabar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Saya kira langkah Disdik Jawa Barat terkait larangan valentine day langkah positif dan bagus ya," kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Yomanius Untung, di Bandung, Senin.
Ia meminta generasi muda, khusus para pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas agar tidak gampang menyerap budaya atau tradisi dari luar negeri tanpa dipikirkan terlebih dahulu manfaatnya apa.
"Larangan ini bagus ya, mungkin agar kemudian generasi muda kita tidak begitu saja menerima apapun paham dari luar, salah satunya hari kasih sayang atau valentine day ini," kata Untung.
Di dalam agama Islam, menurut dia, tidak dikenal dengan perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine Day. "Dalam agama yang saya anut, hari kasih sayang itu setiap hari, bukan cuma tanggal 14 Februari saja," kata dia.
Menurut dia, sebaiknya generasi muda lebih banyak mempelajari nilai-nilai dari kebudayaan di daerah asalnya.
"Daripada merayakan valentine day yang tidak jelas konteksnya, lebih baik mempelajari budaya kita yang memang kaya akan nilai-nilai leluhur kita," kata dia.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat mengeluarkan surat edaran perihal larangan bagi pelajar untuk merayakan hari kasih sayang atau Valentine Day yang jatuh setiap tanggal 14 Februari.
Kepala Disdik Jawa Barat Ahmad Hadadi mengatakan pelarangan ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam membangun karakter peserta didik serta menjaga dari kegiatan yang bertentangan dengan norma agama, sosial, dan budaya.
"Surat (pelarangan) sudah disebarkan ke seluruh sekolah di Jawa Barat," Kata Hadadi ketika dihubungi melalui telepon, Jumat.
Dalam isi surat tersebut, Disdik Jabar menyampaikan tiga poin terkait pelarangan perayaan hari kasih sayang yang mesti menjadi perhatian seluruh perangkat sekolah di Jabar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017