Antarajabar.com - Uang SMK Bakti Kencana, Garut, Jawa Barat, sebanyak Rp140 juta yang disimpan di dalam mobil untuk membeli 50 komputer, digondol maling, Senin.
        
"Uang sebesar Rp137 juta itu akan saya pakai untuk membeli komputer. Selain uang itu, ada juga uang sebesar Rp3 juta. Jadi, totalnya ada Rp140 juta dibawa maling," kata Kepala SMK Bakti Kencana Limbangan, Undang Supiandi (47) saat memberikan keterangan kepada wartawan beberapa saat setelah kejadian.
        
Ia mengungkapkan, yang dibawa maling tersebut merupakan uang Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) Provinsi Jawa Barat yang akan digunakan untuk membayar 50 unit komputer.
        
Ia menuturkan, aksi perampokan itu bermula setelah membawa uang dari Kantor Bank Jabar Banten Cabang Garut Jalan Ahmad Yani sebesar Rp137 juta.
        
Dari bank itu, ia yang membawa mobil berpelat nomor polisi D 1860 UE berangkat ke ATM BRI karena akan membayar biaya acara di salah satu hotel. "Belum juga masuk ke ATM, ada yang teriak-teriak maling," katanya.
        
Undang selanjutnya berlari ke arah mobil, dan melihat kondisi mobil kaca bagian tengah kanan sudah pecah, dan uang yang disimpan dibawah jok, hilang.
        
"Saat memeriksa ke dalam mobil, uang yang baru saja tadi diambil dari bank sudah hilang," katanya.
        
Menurut dia, aksi kawanan maling yang mengunakan sepeda motor itu berlangsung dengan cepat.
        
Bahkan kondisi lalu lintas yang ramai, kata dia, sulit untuk mengejar para pelaku.
        
"Kata saksi di sini, pelakunya dua orang pakai motor Satria FU, saya tidak curiga karena situasinya memang ramai," kata Undang.
        
Ia melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian, tidak lama polisi datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
        
"Saya berani meninggalkan uang di mobil karena suasananya juga seang ramai," katanya.
        
Kepala Polsek Tarogong Kidul, Kompol Richard Latue, mengatakan hasil penyelidikan sementara, pelaku sudah mengikuti korban sejak keluar dari kantor BJB Cabang Garut.
        
"Pelaku sudah mengikuti korban sejak dari Bank BJB, modusnya pecah kaca. Kami masih lakukan penyelidikan," kata Richard.

    

Pewarta: Feri P

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017