Antarajabar.com - Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, menggelar diskusi kebangsaan dalam rangka mengetahui apakah bangsa ini sekarang sesuai dengan semangat reformasi atau tidak.
Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat di Cirebon, Minggu, mengatakan diskusi kebangsaan yang digelar ini sudah ke empat kalinya, dimana setiap tahun dilaksanakan untuk mengetahui isu yang terjadi terutama masalah bangsa.
"Ini yang ke empat kalinya, biasanya kita mendiskusikan isu kebangsaan di antaranya masalah perubahan UUD 1945 pascareformasi," kata Sultan.
Dimana menurutnya sejak reformasi banyak perubahan-perubahan yang mendasar, seperti UUD 1945, Undang-undang, peraturan dan sebagainya.
Untuk itu pihaknya menggelar diskusi kebangsaan dalam rangka mengevaluasi perubahan tersebut, apakah sudah sesuai dengan semangat reformasi atau tidak.
"Perubahan itu apakah sudah bermanfaat bagi bangsa atau tidak dan inilah yang terus kita diskusikan," tuturnya.
Ia menambahkan untuk masalah yang didiskusikan biasanya yang bersifat menyeluruh atau makro, karena ini menyangkut kepentingan bangsa dan negara.
"Kami mendiskusikan yang bersifat makro," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat di Cirebon, Minggu, mengatakan diskusi kebangsaan yang digelar ini sudah ke empat kalinya, dimana setiap tahun dilaksanakan untuk mengetahui isu yang terjadi terutama masalah bangsa.
"Ini yang ke empat kalinya, biasanya kita mendiskusikan isu kebangsaan di antaranya masalah perubahan UUD 1945 pascareformasi," kata Sultan.
Dimana menurutnya sejak reformasi banyak perubahan-perubahan yang mendasar, seperti UUD 1945, Undang-undang, peraturan dan sebagainya.
Untuk itu pihaknya menggelar diskusi kebangsaan dalam rangka mengevaluasi perubahan tersebut, apakah sudah sesuai dengan semangat reformasi atau tidak.
"Perubahan itu apakah sudah bermanfaat bagi bangsa atau tidak dan inilah yang terus kita diskusikan," tuturnya.
Ia menambahkan untuk masalah yang didiskusikan biasanya yang bersifat menyeluruh atau makro, karena ini menyangkut kepentingan bangsa dan negara.
"Kami mendiskusikan yang bersifat makro," tambahnya.
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017