Antarajabar.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat menuturkan Ikatan Keluarga Istri Anggota DPRD Jawa Barat (IKIAD) mengatakan perkumpulan tersebut memiliki peran strategis dalam pembangunan di sebuah daerah yang sama pentingnya dengan anggota legislator perempuan.
"Walaupun IKIAD adalah organisasi berkumpulnya ibu-ibu namun peranya sama-sama memiliki kepentingan dalam pemerintahan karena saat ini di parlemen di Jabar anggota perempuan yang duduk dilegislatif cukup mendominasi," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Selasa.
Ia menuturkan peran anggota Ikiad dan PKK maupun Dharma Wanita harus bisa berada ditengah-tengah masyarakat sehingga bila ditemukan permasalahan dapat langsung disampaikan ke DPRD Jawa Barat sebagai bentuk aspirasi.
"Mereka harus memberikan contoh agar bisa melakukan kerja politik dan membantu memberikan masukan dalam bentuk aspirasi ke anggota dewan. Seperti kemarin waktu meninjau bencana tiba-tiba ada masukan dan permintaan agar ada perbaikan jalan sehingga meki kita tidak bisa melakukan tetapi ini bisa mendjadi masukan ke DPRD Jabar ," kata dia.
Politisi perempuan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat ini mengapresiasi acara Sunatan Massal untuk 53 anak yatim dan anak dari keluarga tidak mampu yang digelar oleh Ikatan Keluarga Istri Anggota DPRD Jabar (IKIAD), Kaukus Perempuan Parlemen (KPP), dan Ibu-ibu Dharma Wanita menggela dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2016 .
Menurut dia, kegiatan ini merupakan aksi sosial tahunan yang dilaksanakan oleh IKIAD. "Tiap tahun temanya berbeda seperti tahun lalu telah mengadakan acara pelatihan dan pemberian bantuan kepada korban bencana di Garut. Nah untuk kali ini acara dibuat dalam bentuk Sunatan masal khusus bagi masyarakat yang kurang mnampu," kata dia.
Ia menuturkan anggaran yang digunakan untuk melaksanakan acara Sunatan Massal tersebut diambil dari sumbangsih seluruh anggotanya atau tidak menggunakan APBD Provinsi Jawa Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Walaupun IKIAD adalah organisasi berkumpulnya ibu-ibu namun peranya sama-sama memiliki kepentingan dalam pemerintahan karena saat ini di parlemen di Jabar anggota perempuan yang duduk dilegislatif cukup mendominasi," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Selasa.
Ia menuturkan peran anggota Ikiad dan PKK maupun Dharma Wanita harus bisa berada ditengah-tengah masyarakat sehingga bila ditemukan permasalahan dapat langsung disampaikan ke DPRD Jawa Barat sebagai bentuk aspirasi.
"Mereka harus memberikan contoh agar bisa melakukan kerja politik dan membantu memberikan masukan dalam bentuk aspirasi ke anggota dewan. Seperti kemarin waktu meninjau bencana tiba-tiba ada masukan dan permintaan agar ada perbaikan jalan sehingga meki kita tidak bisa melakukan tetapi ini bisa mendjadi masukan ke DPRD Jabar ," kata dia.
Politisi perempuan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat ini mengapresiasi acara Sunatan Massal untuk 53 anak yatim dan anak dari keluarga tidak mampu yang digelar oleh Ikatan Keluarga Istri Anggota DPRD Jabar (IKIAD), Kaukus Perempuan Parlemen (KPP), dan Ibu-ibu Dharma Wanita menggela dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2016 .
Menurut dia, kegiatan ini merupakan aksi sosial tahunan yang dilaksanakan oleh IKIAD. "Tiap tahun temanya berbeda seperti tahun lalu telah mengadakan acara pelatihan dan pemberian bantuan kepada korban bencana di Garut. Nah untuk kali ini acara dibuat dalam bentuk Sunatan masal khusus bagi masyarakat yang kurang mnampu," kata dia.
Ia menuturkan anggaran yang digunakan untuk melaksanakan acara Sunatan Massal tersebut diambil dari sumbangsih seluruh anggotanya atau tidak menggunakan APBD Provinsi Jawa Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016