Antarajabar.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) akan membuka program studi (prodi) Program Profesi Insinyur yang terdiri dari program pendidikan regular paling cepat semester I 2017/2018 dan program rekognisi pengalaman lampau (RPL) mulai semester II 2016/2017.
"Pada kesempatan ini ITB ingin menginformasikan kepada publik bahwa saat ini ada program studi baru yakni program studi program profesi insinyur yang sudah ditunggu-tunggu itu," kata Rektor ITB Prof Kadarsah, dalam jumpa pers di Gedung Rektorat ITB Kota Bandung, Jumat.
Menurut dia pemerintah melalui Dirjen Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti melalui surat Nomor 674/C.C/KL/2016 tanggal 11 April 2016 memberikan tugas kepada ITB untuk menyelenggarakan Program Studi Program Profesi Insinyur.
"Selanjutnya atas dasar UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran, dan Permenristekdikti dan surat Dirjen Kelembagaan Kemenristekdikti, maka Senat Akademik ITB menertibkan Peraturan Nomor 17a/SK/11-SA/OT/2016 dilanjutkan dengan SK Rektor ITB Nomor 291/SK/I1.A/OT/2016 tentang Penyelenggaran Program Profesi Insinyur di ITB," kata dia.
Ia menuturkan ada sejumlah persyaratan yang harus ditempuh untuk mengikuti prodi Program Profesi Insinyur di ITB di antaranya berlatar belakang S1 dari prodi teknik yang didapatkan dari perguruan tinggi terakreditasi A dan program studi terakreditasi minimal B pada saat mendaftar program profesi insinyur.
"Lalu pengalaman kerja di bidang keinsinyuran lebih dari dua tahun, pengalaman kerja di bidang keinsinyuran minimal empat proyek dan mengisi daftar riwayat hidup singkat secara dalam jaringan," kata dia.
Pengumuman tentang penerimaan peserta, kata Kadarsah akan dimuat pada laman usm.itb.ac.id dan pendaftaran dalam jaringan akan dibuka mulai dari tanggal 19-31 Januari 2017.
Menurut dia ITB sebagai perguruan tinggi teknik tertua di Indonesia telah melakukan persiapan sejak tahun 2015 dengan membentuk Tim Persiapan Program Profesi Insinyur (PPI) dan penyiaran sumber daya manusia untuk menunjang program pendidikan PPI dengan mendorong para dosen di bidang teknik mendapatkan sertifikasi Insinyur Profesi Madya dan Insinyur Profesional Utama dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
"Program ini sesuai dengan ketentuan bahwa dosen yang boleh mengajar adalah mereka yang sudah bersertifikat IPM atau IPU dari PII," katanya.
Ia menuturkan saat ini ITB sudah mempunyai sekitar 50 dosen yang bersertifikat IPM dan IPU dan telah membentuk dua unit organisasi yang akan mengelola Program Profesi Insinyur.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswa ITB Prof Bermawi menambahkan untuk sementara kuota program Rekognisi Pengalaman Lampau (RPL) dari prodi Program Profesi Insinyur ini adalah 370 orang.
"Untuk sementara slotnya baru 370 peserta (untuk program RPL). Biaya kuliahnya per semester sekitar 10 juta dan lama pendidikannya sekitar empat bulan. Adapun tenaga pengajarnya dari ITB dan dari PII," kata dia.
Menurut dia ada tujuh fakultas yang nantinya akan melaksanakan program studi Program Profesi Insinyur di ITB, di antaranya Fakultas Teknologi Industri (FTI), Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FFTM), Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan dan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD).***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Pada kesempatan ini ITB ingin menginformasikan kepada publik bahwa saat ini ada program studi baru yakni program studi program profesi insinyur yang sudah ditunggu-tunggu itu," kata Rektor ITB Prof Kadarsah, dalam jumpa pers di Gedung Rektorat ITB Kota Bandung, Jumat.
Menurut dia pemerintah melalui Dirjen Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti melalui surat Nomor 674/C.C/KL/2016 tanggal 11 April 2016 memberikan tugas kepada ITB untuk menyelenggarakan Program Studi Program Profesi Insinyur.
"Selanjutnya atas dasar UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran, dan Permenristekdikti dan surat Dirjen Kelembagaan Kemenristekdikti, maka Senat Akademik ITB menertibkan Peraturan Nomor 17a/SK/11-SA/OT/2016 dilanjutkan dengan SK Rektor ITB Nomor 291/SK/I1.A/OT/2016 tentang Penyelenggaran Program Profesi Insinyur di ITB," kata dia.
Ia menuturkan ada sejumlah persyaratan yang harus ditempuh untuk mengikuti prodi Program Profesi Insinyur di ITB di antaranya berlatar belakang S1 dari prodi teknik yang didapatkan dari perguruan tinggi terakreditasi A dan program studi terakreditasi minimal B pada saat mendaftar program profesi insinyur.
"Lalu pengalaman kerja di bidang keinsinyuran lebih dari dua tahun, pengalaman kerja di bidang keinsinyuran minimal empat proyek dan mengisi daftar riwayat hidup singkat secara dalam jaringan," kata dia.
Pengumuman tentang penerimaan peserta, kata Kadarsah akan dimuat pada laman usm.itb.ac.id dan pendaftaran dalam jaringan akan dibuka mulai dari tanggal 19-31 Januari 2017.
Menurut dia ITB sebagai perguruan tinggi teknik tertua di Indonesia telah melakukan persiapan sejak tahun 2015 dengan membentuk Tim Persiapan Program Profesi Insinyur (PPI) dan penyiaran sumber daya manusia untuk menunjang program pendidikan PPI dengan mendorong para dosen di bidang teknik mendapatkan sertifikasi Insinyur Profesi Madya dan Insinyur Profesional Utama dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
"Program ini sesuai dengan ketentuan bahwa dosen yang boleh mengajar adalah mereka yang sudah bersertifikat IPM atau IPU dari PII," katanya.
Ia menuturkan saat ini ITB sudah mempunyai sekitar 50 dosen yang bersertifikat IPM dan IPU dan telah membentuk dua unit organisasi yang akan mengelola Program Profesi Insinyur.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswa ITB Prof Bermawi menambahkan untuk sementara kuota program Rekognisi Pengalaman Lampau (RPL) dari prodi Program Profesi Insinyur ini adalah 370 orang.
"Untuk sementara slotnya baru 370 peserta (untuk program RPL). Biaya kuliahnya per semester sekitar 10 juta dan lama pendidikannya sekitar empat bulan. Adapun tenaga pengajarnya dari ITB dan dari PII," kata dia.
Menurut dia ada tujuh fakultas yang nantinya akan melaksanakan program studi Program Profesi Insinyur di ITB, di antaranya Fakultas Teknologi Industri (FTI), Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FFTM), Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan dan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD).***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016