Antarajabar.com - Pemerintah konsensus Palestina pada Kamis (15/12) mendesak masyarakat internasional agar mempercepat tindakannya untuk melindungi rakyat Palestina.

Perdana Menteri Pemerintah OtonomiPalestina (PNA) Rami Hamdallah mengeluarkan pernyataan tersebut dalam resepsi di Ramllah, Tepi Barat Sungai Jordan dalam perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Saat kita berdoa untuk korban terorisme tidak adil di mana pun, kita juga menyerukan perdamaian dan keadilan untuk menguasai seluruh dunia," kata Hamdallah, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. Ia menambahkan, "Dunia harus secara sungguh-sungguh bertindak untuk melindungi rakyat Palestina."

Ia mengatakan dunia harus menekan Israel agar menghentikan pelanggarannya terhadap rakyat Palestina, terhadap harta mereka dan tempat suci mereka serta membebaskan semua tahanan dari penjara dan tempat tahanannya.

Israel menduduki Tepi Barat Sungai Jordan pada 1967 bersama dengan Jalur Gaza dan Jerusalem Timur. Pada 2005, Israel mundur dari Jalur Gaza, tapi mempertahankan Tepi Barat dan Jerusalem Timur di bawah pendudukannya.

Pemerintah Israel telah memperluas permukiman Yahudinya, terutama di Tepi Barat, masalah yang membuat proses perdamaian terhenti total sejak April 2014, ketika Amerika Serikat menaja pembicaraan bilateral antara kedua pihak selama sembilan bulan.

"Rakyat Palestina setiap tahun merayakan Natal dan Tahun Baru, dan mereka masih mencari keadilan serta perdamaian yang langgeng, tapi mereka masih menunggu berakhirnya pendudukan dan membebaskan diri dari tembok yang mengepung desa serta kota kecil mereka," kata Hamdallah.

Rakyat Palestina merayakan Tahun Baru saat ketegangan antara Israel dan Palestina telah berlangsung sejak Oktober 2015. Gelombang kerusuhan sejauh ini telah menewaskan 344 orang Palestina dan 42 orang Yahudi.

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016