Antarajabar.com -   Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LPP) Ariyanti Bandung menyambut baik rencana Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir yang akan revitalisasi pendidikan vokasi tingkat perguruan tinggi pada 2017.
        
"Kami sangat berbahagia sekali karena selama ini, kami merasa kami adalah pendidikan yang sama sekali tidak dilirik atau pendidikan vokasi masih dianggap sebagai pendidikan 'kelas dua' bukan utama," kata Presiden Direktur LPP Ariyanti Dewi Irawati, usai mewisuda 400 mahasiswa angkatan ke-34 LPP Aryanti, di Kota Bandung, Rabu.
        
Ia mengatakan dengan adanya revitalisasi pendidikan vokasi tingkat perguruan tinggi maka stigma masyarakat terhadap dunia pendidikan vokasi bisa berubah yakni pendidikan vokasi bukanlah penunjang namun utama.
        
"Baru kemudian pendidikan akademisi, dengan pengetahuan yang lebih Insha Allah seseorang akan bisa maju, tetapi tanpa vokasi-nya mereka tidak akan berhasil," kata dia.
        
Dirinya mengatakan lulusan dari pendidikan vokasi yang paling banyak diincar atau diminati oleh dunia kerja ialah mahasiswa yang mengambil jurusan yang berhubungan dengan hospitality (perhotelan).
        
"Orang tua di Indonesia saat ini lebih mengutamakan gelar, tapi apa arti gelar tersebut tanpa disertai atau ditunjang dengan keterampilan," kata dia.
        
Menurut dia, saat ini pasar kerja nasional dan internasional menghendaki tersedianya sumber daya manusia yang berkompeten dibidangnya.
        
Selain itu, lanjut Dewi, banyak industri dan organisasi menuntut agar tenaga kerjanya memiliki sertifikat kompetensi yang kredibel.
        
Ia menuturkan hal tersebut merupakan upaya untuk memberikan pengakuan atas kompetensi yang dimiliki seseorang sesuai dengan standar kompetensi kerja yang dipersyaratkan.
        
"Di tengah persaingan yang cukup ketat ini, kebutuhan SDM dengan mengutamakan kualitas bukan kuantitas. Kami harus mampu menjadi insan yang tidak saja kompeten, produktif dan berdaya saing," kata dia.

   

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016