Antarajabar.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mewaspadai ancaman bahaya bencana gempa bumi yang selama ini terjadi di beberapa daerah Indonesia termasuk Garut.

"Saat terjadi gempa bumi dengan guncangan cukup besar agar tidak tinggal di dalam rumah, tapi mencari tempat terbuka dan jauh dari bangunan," kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Garut, Tubagus Agus Sofyan kepada wartawan di Garut, Jumat.

Ia menuturkan, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami telah terjadi beberapa kali gempa bumi selama November 2016.

Terakhir gempa bumi di Garut, lanjut dia, terjadi pada 155 KM Barat Daya Garut kedalaman 15 KM dengan kekuatan 3,8 skala richter, tidak menyebabkan tsunami maupun kerusakan pada bangunan.

"Tidak ada (kerusakan) karena kecil," kata Tubagus.

Ia menyampaikan, guncangan gempa sebelumnya yang terjadi di Pangalengan atau perbatasan Kabupaten Garut dengan Bandung menyebabkan rumah warga rusak.

Guncangan gempa juga, kata dia, terjadi beberapa kali di selatan Pulau Jawa dengan kekuatan gempa masih normal atau tidak menimbulkan tsunami.

"Menurut BMKG meningkatnya aktivitas gempa bumi saat ini masih tergolong wajar, karena zona selatan Pulau Jawa memang berdekatan dengan subduksi lempeng aktif," katanya.

Meskipun masih wajar, Tubagus mengimbau masyarakat tetap waspada terutama di kawasan yang dinyatakan rawan bencana alam.

Masyarakat juga, kata dia, tidak mudah terpancing dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan atau menimbulkan keresahan bagi masyarakat.

"Masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," katanya. 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016