Antarajabar.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut merawat satu pasien yang mengalami keracunan minuman keras oplosan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin.
Humas RSUD dr Slamet Garut, Muhammad Lingga Saputra mengatakan, pasien Rian Hidayatulloh (27) warga Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, kondisinya masih membutuhkan penanganan medis.
"Untuk gejalanya memang mengalami toxsikasi alkohol atau keracunan alkohol," kata Lingga.
Ia menuturkan, pasien keracunan minuman tersebut dibawa oleh keluarganya ke RSUD, Minggu (13/11) karena kondisinya memprihatinkan.
Pasien saat pertama dibawa ke RSUD, kata Lingga, sudah mengalami keracunan yang parah, kemudian petugas medis menguras lambung untuk membuang racun dalam tubuh.
"Saat datang sudah parah, mengalami dehidrasi sehingga harus diberi cairan infus beberapa kali," katanya.
Lingga menambahkan, setelah mendapatkan penanganan medis, kondisi pasien mulai membaik, kemudian dipindahkan ke ruang perawatan untuk proses pemulihannya.
Selain itu, lanjut dia, petugas medis juga sudah mengambil sampel muntahan pasien kemudian diserahkan ke kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Sampel muntahannya sudah diambil petugas," katanya.
Pasien Rian merupakan seorang yang selamat dari bahaya mengonsumsi minuman keras oplosan.
Sedangkan tiga temannya yang sama-sama mengonsumsi minuman tersebut meninggal dunia, Sabtu (12/11) malam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
Humas RSUD dr Slamet Garut, Muhammad Lingga Saputra mengatakan, pasien Rian Hidayatulloh (27) warga Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, kondisinya masih membutuhkan penanganan medis.
"Untuk gejalanya memang mengalami toxsikasi alkohol atau keracunan alkohol," kata Lingga.
Ia menuturkan, pasien keracunan minuman tersebut dibawa oleh keluarganya ke RSUD, Minggu (13/11) karena kondisinya memprihatinkan.
Pasien saat pertama dibawa ke RSUD, kata Lingga, sudah mengalami keracunan yang parah, kemudian petugas medis menguras lambung untuk membuang racun dalam tubuh.
"Saat datang sudah parah, mengalami dehidrasi sehingga harus diberi cairan infus beberapa kali," katanya.
Lingga menambahkan, setelah mendapatkan penanganan medis, kondisi pasien mulai membaik, kemudian dipindahkan ke ruang perawatan untuk proses pemulihannya.
Selain itu, lanjut dia, petugas medis juga sudah mengambil sampel muntahan pasien kemudian diserahkan ke kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Sampel muntahannya sudah diambil petugas," katanya.
Pasien Rian merupakan seorang yang selamat dari bahaya mengonsumsi minuman keras oplosan.
Sedangkan tiga temannya yang sama-sama mengonsumsi minuman tersebut meninggal dunia, Sabtu (12/11) malam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016