Antarajabar.com - Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari menuturkan salah satu cara mudah untuk mencegah terjadinya kejahatan di malam hari seperti begal sepeda motor adalah dengan mengoptimalkan sistem keamanan lingkungan (siskamling).
"Jadi tindakan pencegahan dari kejahatan di malam hari itu bukan hanya mengandalkan aparat keamanan saja tapi harus didukung juga oleh masyarakatnya seperti optimalkan kembali siskamling di wilayahnya," kata Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Selasa.
Politisi perempuan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat ini mengaku prihatin dan miris dengan maraknya kembali aksi begal yang terjadi saat malam hari di Kota Bandung.
"Tentunya prihatin sekali ya, terakhir saya dengar korbannya itu wanita hamil dan sebelumnya mahasiswa ITB. Ini semuanya menjadi 'warning' bagi kita semua," kata Ineu.
Ketika ditanyakan apakah maraknya kejahatan malam di Kota Bandung ada kaitannya dengan geng motor, Ineu enggan menuduh pihak tertentu dalam kejadian tersebut.
"Saya pikir biar teman-teman dari kepolisian yang mengusutnya, yang jelas kita harus bisa menjaga anak-anak kita agar tidak terjerumus dalam kegiatan negatif seperti bergabung dengan geng motor dan melakukan tindakan kriminam," kata dia.
Menurut dia, upaya lain mencegah terjadi tindak kejahatan di malam hari ialah adanya kerjasama antara masyarakat dan aparat keamanan seperti polisi dan TNI.
"Tentunya harus bersama-sama antara masyarakat, polisi atau TNI untuk meningkatkan kewaspadaannya di lingkungannya," kata dia.
Sementara itu, Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Nana Sudjana meminta kepada seluruh polres, polresta, dan polrestabes di wilayah hukum Jawa Barat agar meningkatkan sistem kemanan dan pengawasan khususnya di malam hari.
"Kami akan menindakan tegas terhadap para penjahat yang telah membuat hati warga was-was atay sudah meresahkan warga di malam hari" kata Wakapolda.
Polda Jawa Barat, kata dia, telah mengingatkan kepada jajarannya untuk mewaspadai adanya aksi jambret atau begal di wilayahnya masing-masing.
"Kami selalu menyampaikan untuk melakukan gelar patroli di lapangan untuk meningkatkan patroli khususnya pada malam hari," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Jadi tindakan pencegahan dari kejahatan di malam hari itu bukan hanya mengandalkan aparat keamanan saja tapi harus didukung juga oleh masyarakatnya seperti optimalkan kembali siskamling di wilayahnya," kata Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Selasa.
Politisi perempuan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat ini mengaku prihatin dan miris dengan maraknya kembali aksi begal yang terjadi saat malam hari di Kota Bandung.
"Tentunya prihatin sekali ya, terakhir saya dengar korbannya itu wanita hamil dan sebelumnya mahasiswa ITB. Ini semuanya menjadi 'warning' bagi kita semua," kata Ineu.
Ketika ditanyakan apakah maraknya kejahatan malam di Kota Bandung ada kaitannya dengan geng motor, Ineu enggan menuduh pihak tertentu dalam kejadian tersebut.
"Saya pikir biar teman-teman dari kepolisian yang mengusutnya, yang jelas kita harus bisa menjaga anak-anak kita agar tidak terjerumus dalam kegiatan negatif seperti bergabung dengan geng motor dan melakukan tindakan kriminam," kata dia.
Menurut dia, upaya lain mencegah terjadi tindak kejahatan di malam hari ialah adanya kerjasama antara masyarakat dan aparat keamanan seperti polisi dan TNI.
"Tentunya harus bersama-sama antara masyarakat, polisi atau TNI untuk meningkatkan kewaspadaannya di lingkungannya," kata dia.
Sementara itu, Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Nana Sudjana meminta kepada seluruh polres, polresta, dan polrestabes di wilayah hukum Jawa Barat agar meningkatkan sistem kemanan dan pengawasan khususnya di malam hari.
"Kami akan menindakan tegas terhadap para penjahat yang telah membuat hati warga was-was atay sudah meresahkan warga di malam hari" kata Wakapolda.
Polda Jawa Barat, kata dia, telah mengingatkan kepada jajarannya untuk mewaspadai adanya aksi jambret atau begal di wilayahnya masing-masing.
"Kami selalu menyampaikan untuk melakukan gelar patroli di lapangan untuk meningkatkan patroli khususnya pada malam hari," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016