Antarajabar.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui Dinas Peternakan mulai mengembangkan pakan ternak baru yakni tanaman Indigofera Sp atau salah satu hijauan yang memiliki protein dengan sumber protein tinggi.
"Insya Allah, besok kita akan melaunching penanaman Indogofera ini di Kabupaten Indramayu. Di sana akan menjadi salah satu daerah percontohan pengembangan pakan ternak ini," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Gedung Sate Bandung, Kamis.
Pria yang akrab disapa Aher ini menuturkan ada beberapa keunggulan yang bisa didapatkan dari pembudidayakan tanaman asal Papua untuk sektor peternakan.
Ia menuturkan tanaman Indigofera memiliki kelebihan dibanding pakan rumput yang biasa digunakan dan juga nutrisinya lebih bagus dan juah lebih efisien dibanding rumput biasa.
"Jadi Indigofera masuk kategori petai-petaian, pohonnya perdu, daunnya sedang tapi lebat. Dan itu penuh nutrisi untuk pakan ternak. Produksinya juga sangat banyak," kata dia.
Lebih lanjut mengatakan budidaya indigofera dapat menurunkan biaya produksi para peternak karena dengan daun yang lebat, indogofera dapat dimanfaatkan lebih maksimal.
Menurut dia tanaman ini ditemukan dan dikembangkan oleh ahli dai Institut Pertanian Bogor (IPB) bernama Prof Lucky dan tanaman indigofera dapat tumbuh hingga dua meter.
"Tapi dalam budidayanya dapat digunakan setelah tumbuh selama 60 hari. Jadi kalau rumput biasa itu dalam satu hektare hanya cukup untuk satu ekor sapi dalam setahun namun dengan budidaya indigofera, bisa digunakan 10 kali lipat atau untuk 10 sapi," kata dia.
Ia menambahkan nantinya akan ada sembilan daerah di Provinsi Jawa Barat yang menjadi percontohan budidaya Indigofera Sp ini yakni Kabupaten ubang, Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.
"Untuk satu titik akan ditanam seluas 40 hektar yang bisa digunakan untuk hingga 400 ekor hewan ternak. Hal Ini bisa untuk 10 kali lipat. Sangat efisien bagi negara yang tidak banyak padang rumput seperti di Indonesia," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Insya Allah, besok kita akan melaunching penanaman Indogofera ini di Kabupaten Indramayu. Di sana akan menjadi salah satu daerah percontohan pengembangan pakan ternak ini," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Gedung Sate Bandung, Kamis.
Pria yang akrab disapa Aher ini menuturkan ada beberapa keunggulan yang bisa didapatkan dari pembudidayakan tanaman asal Papua untuk sektor peternakan.
Ia menuturkan tanaman Indigofera memiliki kelebihan dibanding pakan rumput yang biasa digunakan dan juga nutrisinya lebih bagus dan juah lebih efisien dibanding rumput biasa.
"Jadi Indigofera masuk kategori petai-petaian, pohonnya perdu, daunnya sedang tapi lebat. Dan itu penuh nutrisi untuk pakan ternak. Produksinya juga sangat banyak," kata dia.
Lebih lanjut mengatakan budidaya indigofera dapat menurunkan biaya produksi para peternak karena dengan daun yang lebat, indogofera dapat dimanfaatkan lebih maksimal.
Menurut dia tanaman ini ditemukan dan dikembangkan oleh ahli dai Institut Pertanian Bogor (IPB) bernama Prof Lucky dan tanaman indigofera dapat tumbuh hingga dua meter.
"Tapi dalam budidayanya dapat digunakan setelah tumbuh selama 60 hari. Jadi kalau rumput biasa itu dalam satu hektare hanya cukup untuk satu ekor sapi dalam setahun namun dengan budidaya indigofera, bisa digunakan 10 kali lipat atau untuk 10 sapi," kata dia.
Ia menambahkan nantinya akan ada sembilan daerah di Provinsi Jawa Barat yang menjadi percontohan budidaya Indigofera Sp ini yakni Kabupaten ubang, Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.
"Untuk satu titik akan ditanam seluas 40 hektar yang bisa digunakan untuk hingga 400 ekor hewan ternak. Hal Ini bisa untuk 10 kali lipat. Sangat efisien bagi negara yang tidak banyak padang rumput seperti di Indonesia," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016