Antarajabar.com - Seorang wisatawan hilang terseret ombak saat berenang di Pantai Barat Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu.
Humas dan Protokoler Badan SAR Nasional (Basarnas) Bandung, Joshua mengatakan timnya bersama petugas terkait lain telah melakukan pencarian wisatawan tersebut.
"Balawista, Polair, Pos AL, potensi Sar, Basarnas, nelayan sedang melakukan upaya pencarian," kata Joshua.
Ia mengatakan korban diketahui bernama Andrianana (19) wisatawan rombongan dari Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Cipasung, Sukamanah, Kabupaten Tasikmalaya.
Peristiwa itu bermula ketika korban berenang bersama dua temannya yakni Rian Sopyan dan Deni M Sirojudin di Pos 3 depan Pondok Seni sekitar pukul 07.40 WIB.
"Ketiga korban sedang berenang di Pos 3 Pantai Barat Pangandaran dan tergulung ombak, sementara dua korban bisa diselamatkan," katanya.
Ia mengimbau kepada wisatawan untuk berhati-hati saat berenang di pantai karena kondisi ombak cukup tinggi.
"Dimohonkan bagi para wisatawan yang ingin berlibur ke pantai harap berhati-hati dikarenakan ombak yang cikup tinggi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
Humas dan Protokoler Badan SAR Nasional (Basarnas) Bandung, Joshua mengatakan timnya bersama petugas terkait lain telah melakukan pencarian wisatawan tersebut.
"Balawista, Polair, Pos AL, potensi Sar, Basarnas, nelayan sedang melakukan upaya pencarian," kata Joshua.
Ia mengatakan korban diketahui bernama Andrianana (19) wisatawan rombongan dari Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Cipasung, Sukamanah, Kabupaten Tasikmalaya.
Peristiwa itu bermula ketika korban berenang bersama dua temannya yakni Rian Sopyan dan Deni M Sirojudin di Pos 3 depan Pondok Seni sekitar pukul 07.40 WIB.
"Ketiga korban sedang berenang di Pos 3 Pantai Barat Pangandaran dan tergulung ombak, sementara dua korban bisa diselamatkan," katanya.
Ia mengimbau kepada wisatawan untuk berhati-hati saat berenang di pantai karena kondisi ombak cukup tinggi.
"Dimohonkan bagi para wisatawan yang ingin berlibur ke pantai harap berhati-hati dikarenakan ombak yang cikup tinggi," katanya.
Editor : Sapto HP
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016