Antarajabar.com - Sebanyak sepuluh ahli farmasi dari sejumlah negara hadir dan menjadi narasumber pada Seminar InternasiOnal Farmakologi dan Farmasi Klinik (ISPCP) Institut Teknologi Bandung 2016 di Bandung, Kamis.
"Sebanyak sepuluh ahli farmasi dari berbagai negara hadir dan melakukan sharing. Tujuan seminar ini untuk menjembatani antara farmakologi molekular dan peran farmakologi dengan farmasi klinik," kata ketua penyelenggara ISPCP-ITB 2016 I Ketut Adnyanas.

Ia menyebutkan sepuluh pembicara pada seminar itu antara lain berasal dari Belanda, Amerika, Jepang, Italia dan tuan rumah Indonesia. Sejumlah peserta juga berasal dari luar negeri termasuk dari Myanmar dan Thailand.

Seminar internasional yang diadakan oleh Sekolah Farmasi ITB tersebut merupakan seminar yang rutin yang diadakan setiap tahun, tapi dengan tema yang berbeda yang disesuaikan dengan trend yang berkembang setiap tahunnya.

Menurut I Ketut hal tersebut karena di dalam pengembangan obat dasarnya adalah farmakologi untuk menetapkan keamanan obat

"Selain farmakologi klasik, sekarang ada farmakologi molekular. Dari sana dapat dilihat apa peran dari ilmu farmakologi tersebut dalam pengembangan obat mungkin prosesnya lebih bagus, obatnya menjadi lebih bagus, lebih aman dan berkhasiat," katanya.

Seminar internasional yang juga menjadi ajang sharing berbagai hasil penelitian para ahli farmasi itu merupakan kegiatan dimana peneliti, praktisi, mahasiswa dan semua pihak yang berkepentingan dalam farmakologi dan farmasi klinis akan memiliki kesempatan berharga untuk berinteraksi dan berbagi pengetahuan terbaru seputar farmakologi.

"Kegiatan ini juga dapat berfungsi sebagai media untuk membangun jaringan dengan rekan-rekan dari sektor rumah sakit dan industri farmasi," katanya.

Kegiatan ISPCP akan berlangsung dari tanggal 1 hingga 2 September 2016 di Hotel Harris Bandung. Di akhir kegiatan seminar tersebut akan ada penghargaan untuk presentasi terbaik.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016