Antarajabar.com - Wali Kota Cirebon, Jawa Barat, Nasrudin Azis berpendapat rencana kebijakan Mendikbud tentang sekolah sehari penuh dapat mengurangi hak anak untuk bermain.
"Kalau saya berpendapat pribadi mengenai rencana itu kurang setuju, karena bisa mengurangi hak anak,padahal anak-anak itu perlu bermain dan bersosialisasi di lingkungannya," kata Azis di Cirebon, Minggu.
Ia juga tidak setuju kalau rencana tersebut diwajibkan oleh Mendikbud, karena selain mengurangi hak anak "full day school" juga bisa berdampak mengurangi kreativitas anak.
Itu juga bisa mengurangi anak untuk bergaul dengan lingkungan, karena anak-anak perlu bergaul dan bersosialisasi.
"Saya tidak setuju kalau itu diwajibkan, lebih baik kalau itu masih mau diterapkan ya sebagai pilihan saja bukan kewajiban," tuturnya.
Azis mengatakan meskipun didalam sekolah mereka bisa bermain dan bersosialisasi, namun itu sangat terbatas dan akan sangat mengganggu kreativitas anak.
Padahal interaksi itu sangat diperlukan untuk menjadikan kepribadian anak dan jika rencana itu untuk mencegah terjadinya tawuran, sama saja memenjarakan anak.
Ia menambahkan untuk mencegah terjadi kenakalan anak itu tidak bisa hanya dengan "full day school", namun peranan orang tua dan lingkungan lah yang sangat mendominasi.
"Intinya saya kurang setuju adanya full day school," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Kalau saya berpendapat pribadi mengenai rencana itu kurang setuju, karena bisa mengurangi hak anak,padahal anak-anak itu perlu bermain dan bersosialisasi di lingkungannya," kata Azis di Cirebon, Minggu.
Ia juga tidak setuju kalau rencana tersebut diwajibkan oleh Mendikbud, karena selain mengurangi hak anak "full day school" juga bisa berdampak mengurangi kreativitas anak.
Itu juga bisa mengurangi anak untuk bergaul dengan lingkungan, karena anak-anak perlu bergaul dan bersosialisasi.
"Saya tidak setuju kalau itu diwajibkan, lebih baik kalau itu masih mau diterapkan ya sebagai pilihan saja bukan kewajiban," tuturnya.
Azis mengatakan meskipun didalam sekolah mereka bisa bermain dan bersosialisasi, namun itu sangat terbatas dan akan sangat mengganggu kreativitas anak.
Padahal interaksi itu sangat diperlukan untuk menjadikan kepribadian anak dan jika rencana itu untuk mencegah terjadinya tawuran, sama saja memenjarakan anak.
Ia menambahkan untuk mencegah terjadi kenakalan anak itu tidak bisa hanya dengan "full day school", namun peranan orang tua dan lingkungan lah yang sangat mendominasi.
"Intinya saya kurang setuju adanya full day school," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016