Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat menurunkan tim gabungan untuk menangani daerah yang dilanda bencana alam hidrometeorologi, seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor di sejumlah kecamatan.

"Tim Unit Reaksi Cepat telah diterjunkan untuk melakukan asesmen dan penanganan di lokasi terdampak," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Jumat.

Ia menuturkan hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Garut telah menyebabkan delapan kejadian bencana alam, yakni dua titik tanah longsor, empat titik angin kencang, dua titik banjir.

Daerah yang terdampak bencana alam hidrometeorologi itu, kata dia, yakni Kecamatan Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Samarang, Limbangan, Cibatu, dan Kecamatan Cibiuk.

Ia menyampaikan seluruh daerah yang terdampak bencana alam itu sudah ditanggulangi oleh tim untuk membersihkan material longsor, banjir, mengevakuasi pohon tumbang, dan material rumah yang rusak diterjang angin kencang.

"Beberapa sudah ditanggulangi, yang lainnya diserahkan ke dinas teknis," katanya.

Ia menyampaikan peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya berdampak pada kerugian materi akibat rumah rusak diterjang angin maupun dilanda banjir.

Hasil asesmen sementara, kata dia, dampak bencana alam itu menyebabkan 25 rumah rusak diterjang angin kencang, kemudian satu masjid dan merusak tembok penahan tanah.

Selain itu, kejadian longsor di Balubur Limbangan telah menyebabkan jalan nasional Bandung-Garut sempat tertimbun dan mengganggu arus lalu lintas kendaraan.

"BPBD Kabupaten Garut terus melakukan upaya penanganan darurat di lokasi-lokasi terdampak," katanya.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Riza Fahriza


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025