Antarajabar.com - PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Majalengka, melakukan penandatangan nota kesepahaman atau MoU terkait perencanaan pengembangan sarana penyedia air minum atau air besih di Bandara Internasional Kertajati, Kabupaten Majalengka.
Penandatangan MoU antara PT BIJB dan PDAM Kabupaten Majalengka tersebut dilakukan oleh Direktur Teknik dan Pengembangan PT BIJB Yon Sugiono Kahfie dan Agus Andri Subandri selaku Direktur PDAM Kabupaten Majalengka, di Bandung, Selasa.
Yon menuturkan pembangunan Bandara Internasional Kertajati ini diagendakan harus selesai pada November 2017 sehingga harus bekerjasama dengan pihak yang telah siap untuk mendukung pembangunan bandara tersebut.
"Dan PDAM Kabupaten Majalengka ini merupakan salah satu pihak yang siap mendukung rencana kami terutama dalam hal penyedian air bersih, artinya tidak mungkin bandara ini berjalan tanpa adanya dukungan air bersih," ujar dia.
Menurut dia PDAM Majelengka saat ini sebelum pengembangan sudah mampu menyediakan air bersih dengan kapasitas 150 liter per detik sementara yang terpakai oleh masyarakat baru sekitar 25 liter per detik.
"Sedangkan kebutuhan air untuk bandara ini 60 liter per detik, walaupun tahap awal 30 liter per detik. Jadi kami melihat PDAM Majalengka sudah siap akan hal ini dan untuk pengembangannya dibutuhkan lebih besar lagi setelah aero city jadi PDAM Majalengka bekerjasama dengan BUMD Jabar yakni PT TGR untuk memproduksi air dari Waduk Jatigede," katanya.
Sementara itu Direktur PDAM Kabupaten Majalengka Agus Andri Subandri menuturkan untuk menyuplai kebutuhan air bersih bagi Bandara Internasional Kertajati tersebut maka akan dipasang pipa sekitar 5 km.
"Jadi letak pipa kami yang ada terdekat menuju Bandara Kertajati itu ada di ujung pemukiman Desa Kertajati dan Desa Bandarjati. Jadi tinggal disampungkan saja sekitar 5 km dari salah satu desa tersebut. Kita tinggal menunggu dari PT BIJB titiknya mau di mana," kata dia.
Agus menuturkan total nilai investasi untuk mengembangkan sarana penyediaan air bersih di Bandara Internasional Kertajati tersebut mencapai sekitar Rp5 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
Penandatangan MoU antara PT BIJB dan PDAM Kabupaten Majalengka tersebut dilakukan oleh Direktur Teknik dan Pengembangan PT BIJB Yon Sugiono Kahfie dan Agus Andri Subandri selaku Direktur PDAM Kabupaten Majalengka, di Bandung, Selasa.
Yon menuturkan pembangunan Bandara Internasional Kertajati ini diagendakan harus selesai pada November 2017 sehingga harus bekerjasama dengan pihak yang telah siap untuk mendukung pembangunan bandara tersebut.
"Dan PDAM Kabupaten Majalengka ini merupakan salah satu pihak yang siap mendukung rencana kami terutama dalam hal penyedian air bersih, artinya tidak mungkin bandara ini berjalan tanpa adanya dukungan air bersih," ujar dia.
Menurut dia PDAM Majelengka saat ini sebelum pengembangan sudah mampu menyediakan air bersih dengan kapasitas 150 liter per detik sementara yang terpakai oleh masyarakat baru sekitar 25 liter per detik.
"Sedangkan kebutuhan air untuk bandara ini 60 liter per detik, walaupun tahap awal 30 liter per detik. Jadi kami melihat PDAM Majalengka sudah siap akan hal ini dan untuk pengembangannya dibutuhkan lebih besar lagi setelah aero city jadi PDAM Majalengka bekerjasama dengan BUMD Jabar yakni PT TGR untuk memproduksi air dari Waduk Jatigede," katanya.
Sementara itu Direktur PDAM Kabupaten Majalengka Agus Andri Subandri menuturkan untuk menyuplai kebutuhan air bersih bagi Bandara Internasional Kertajati tersebut maka akan dipasang pipa sekitar 5 km.
"Jadi letak pipa kami yang ada terdekat menuju Bandara Kertajati itu ada di ujung pemukiman Desa Kertajati dan Desa Bandarjati. Jadi tinggal disampungkan saja sekitar 5 km dari salah satu desa tersebut. Kita tinggal menunggu dari PT BIJB titiknya mau di mana," kata dia.
Agus menuturkan total nilai investasi untuk mengembangkan sarana penyediaan air bersih di Bandara Internasional Kertajati tersebut mencapai sekitar Rp5 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016