Kepolisian Resort Cimahi, Jawa Barat, menyebutkan hasil penyelidikan terkait kasus seorang siswa SMK Dharma Pertiwi, Bandung Barat berinisial MRD (17) yang tewas setelah memerankan adegan bunuh diri dalam pentas seni adalah murni kecelakaan.
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, mengungkapkan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan tidak ada unsur kesengajaan dalam kejadian yang terjadi pada Kamis (20/2/) sekitar pukul 10.00 WIB di lapangan sekolah tersebut.
“Dalam pentas seni tersebut korban menggunakan properti asli berupa gunting yang diduga kuat menjadi penyebab korban terluka hingga mengakibatkan meninggal dunia,” kata Tri di Cimahi, Kamis.
Tri menjelaskan pada saat kejadian, korban tengah melakukan kegiatan pentas seni yang membawakan drama bertema kenakalan remaja.
Dalam adegan tersebut, korban berperan sebagai seorang siswi yang mengalami kehamilan di luar nikah dan mencoba mengakhiri hidupnya.
Menurut keterangan saksi, awalnya korban dan timnya menggunakan jarum untuk memecahkan balon yang dipasang di perut dan dada sebagai properti adegan.
Namun, karena jarum tidak cukup tajam, pada latihan keempat korban memutuskan untuk menggantinya dengan gunting asli yang dipinjam dari temannya.
“Pada saat menusukkan ke dada sebelah kiri tidak pecah, akhirnya korban berusaha untuk menusukan kembali. Nah di situlah kecelakaan itu terjadi dan ini tentu saja sangat kami sayangkan,” katanya.
Lebih lanjut, Tri menegaskan bahwa insiden ini harus menjadi pelajaran bagi dunia pendidikan agar lebih selektif dalam menentukan konsep pertunjukan seni di sekolah.
“Kita tahu di bioskop saja ada batasan usia untuk tontonan tertentu. Seharusnya di sekolah, pertunjukan seperti ini lebih diperhatikan agar tidak membahayakan siswa,” kata dia.
Ia juga mengimbau agar sekolah lebih berhati-hati dalam penggunaan properti berbahaya dalam pentas seni dan menghindari konten yang mengandung unsur kekerasan.
“Kalau bisa dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pentas seni, apapun itu yang ada di dalam sekolah, jangan mencerminkan kekerasan,” kata dia.
Editor : Riza Fahriza
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025