Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar operasi pasar murah di 30 kecamatan setempat sebagai upaya menstabilkan harga bahan pokok yang mengalami kenaikan menjelang Ramadhan 1446 Hijriah/2025.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain menjelaskan operasi pasar ini menawarkan kebutuhan pokok dengan harga distributor, yang lebih murah dibandingkan harga pasar.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin Pemerintah Kota Bandung. Kami hadir langsung di tengah masyarakat dengan membuka sejumlah tenant (tempat belanja) sebagai upaya membantu meringankan beban dalam membeli kebutuhan pokok, terutama menjelang Ramadhan,” kata Iskandar di Bandung, Rabu.
Iskandar mengatakan, pelaksanaan pasar murah ini bertujuan menekan potensi kenaikan harga bahan pokok yang biasanya terjadi menjelang libur panjang.
Dia berharap, program ini dapat memberikan manfaat bagi warga Kota Bandung, khususnya dalam memperoleh kebutuhan rumah tangga seperti beras, daging, minyak hingga telur.
“Harga komoditas bahan pangan di sini lebih murah sekitar 26 persen dari harga eceran tertinggi (HET),” katanya.
Operasi pasar murah itu digelar dengan skema dua tahap. Tahap pertama diselenggarakan 17-21 Februari 2025, sedangkan tahap kedua diselenggarakan 10-14 Maret 2025.
Pada setiap titik di kecamatan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung menjual beras medium dengan harga Rp67.500 per 5 kilogram, telur ayam Rp27.500 per kilogram, kentang kecil Rp15.000 per kilogram, hingga cabai rawit merah Rp60.000 per kilogram.
Ia memastikan jelang memasuki Ramadhan ini sejumlah harga kebutuhan pokok dalam kondisi normal.
“Berdasarkan pantauan minggu lalu, stok dan harga kebutuhan pokok masih stabil. Untuk informasi lebih lanjut dan terkini, masyarakat dapat mengecek langsung media sosial @bdg.perdaganganindustri,” kata dia.
Editor : Riza Fahriza
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025