Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyatakan tidak menerapkan sistem bekerja dari mana saja (work from anywhere/WFA) bagi aparatur sipil negara (ASN) karena masih berfokus pada pemangkasan perjalanan dinas dan pengurangan rapat di hotel.
“Sejauh ini kalau untuk Kota Bandung mungkin belum ya kalau ditanya untuk menerapkan work from anywhere,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa di Bandung, Rabu, (12/2).
Baca juga: Pemkot Bandung kaji penerapan WFA bagi ASN
Adi menjelaskan kebijakan penerapan WFA sendiri telah diterapkan di Badan Kepegawaian Negara (BKN) pusat sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.
Dia menilai kondisi di Kota Bandung sendiri memiliki perbedaan dengan di Jakarta karena banyak pegawai yang tinggal di Bogor atau Bekasi sehingga perjalanan kerja bisa memakan waktu dua hingga tiga jam.
“Sedangkan di Kota Bandung untuk melakukan perjalanan kerja masih relatif lebih singkat. Kalau di Jakarta itu memang sangat mengefisienkan waktu dan bisa jadi juga produktivitasnya bagus,” katanya.
Adi menjelaskan bahwa konsep WFA memang dapat meningkatkan efisiensi, terutama dalam pengurangan penggunaan listrik, air, dan pendingin ruangan.
Namun, penerapannya harus mempertimbangkan beberapa faktor, seperti jenis pekerjaan dan pengukuran kinerja pegawai.
“Kalau pekerjaan bersifat administratif bisa dilakukan secara online, maka WFA memungkinkan. Tapi kalau pelayanan publik yang membutuhkan kehadiran langsung, tentu harus dipertimbangkan kembali,” kata dia.
Di sisi lain, kata Adi, pengukuran kinerja juga menjadi faktor utama bahwa kedisiplinan pegawai tetap harus dijaga meskipun bekerja dari luar kantor.
“Harus ada komitmen antara pegawai dan atasan. Jika atasan membutuhkan sesuatu di jam kerja, pegawai tetap harus merespons karena itu bukan jam bebas,” kata Adi.
Baca juga: BKD Jabar rumuskan formula untuk skema WFA guna efisiensi
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025