Antarajabar.com - Museum Sri Baduga Kota Bandung yang berlokasi di Jalan BKR Kota Bandung mempersiapkan agenda kegiatan "Milangkala" atau ulang tahun ke-36 yang jatuh pada 5 Juni 2016.
"Sejumlah agenda telah disiapkan, namun masih dalam tahap pematangan program. Kemungkinan acaranya pameran dan workshop," kata Staf Museum Sri Baduga Bandung Iip di Bandung, Rabu.
Meski agenda belum fix, namun ia menyebutkan kegaitan ulang tahun museum itu akan difokuskan untuk memperkenalkan museum tersebut kepada masyarakat dan mengedukasi agar mereka senang belajar melalui museum.
"Susunan agendanya sudah ada, namun masih dimatangkan," kata Iip yang juga bertindak sebagai pemandu di museum itu.
Museum Sri Baduga dikelola pemerintah provinsi Jawa Barat, yang mulai didirikan pada tahun 1974 dengan memanfaatkan bangunan lama bekas Kawedanan Tegallega. Kemudian diresmikan pada tanggal 5 Juni 1980 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu Daoed Joesoef.
Penamaan museum itu diambil dari gelar salah seorang raja Pajajaran, Sri Baduga Maharaja sebagaimana tertulis pada Prasasti Batutulis. Dan kemudian ditetapkan melalui Kepmendikbud nomor 02223/0/1990 tanggal 4 April 1990.
Koleksi peninggalan budaya di musem itu berjumlah 5893 koleksi benda. Benda itu terdiri dari koleksi geologika / Geografika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika /heraldika, filologika, keramologika, senirupa, teknologika.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Sejumlah agenda telah disiapkan, namun masih dalam tahap pematangan program. Kemungkinan acaranya pameran dan workshop," kata Staf Museum Sri Baduga Bandung Iip di Bandung, Rabu.
Meski agenda belum fix, namun ia menyebutkan kegaitan ulang tahun museum itu akan difokuskan untuk memperkenalkan museum tersebut kepada masyarakat dan mengedukasi agar mereka senang belajar melalui museum.
"Susunan agendanya sudah ada, namun masih dimatangkan," kata Iip yang juga bertindak sebagai pemandu di museum itu.
Museum Sri Baduga dikelola pemerintah provinsi Jawa Barat, yang mulai didirikan pada tahun 1974 dengan memanfaatkan bangunan lama bekas Kawedanan Tegallega. Kemudian diresmikan pada tanggal 5 Juni 1980 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu Daoed Joesoef.
Penamaan museum itu diambil dari gelar salah seorang raja Pajajaran, Sri Baduga Maharaja sebagaimana tertulis pada Prasasti Batutulis. Dan kemudian ditetapkan melalui Kepmendikbud nomor 02223/0/1990 tanggal 4 April 1990.
Koleksi peninggalan budaya di musem itu berjumlah 5893 koleksi benda. Benda itu terdiri dari koleksi geologika / Geografika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika /heraldika, filologika, keramologika, senirupa, teknologika.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016