Antarajabar.com  - Panitia Khusus (Pansus) IV DPRD Jawa Barat saat menuturkan indeks pembangunan manusia (IPM) Provinsi Jawa Barat belum terlalu baik karena hanya menempati posisi 12 dari 33 provinsi di Indonesia.

Ketua Pansus IV LKPj Gubernur Jawa Barat Tahun Anggaran 2015 Yod Mintaraga, Jumat, mengatakan, IPM Jawa Barat pada tahun 2015 mencapai 69,49 dengan rincian indeks pendidikan sebesar 60,45 kesehatan sebesar 80,80 dan daya beli sebesar 68,69.

"Capian ini lebih baik dibanding 2014. Namun capaian ini masih berada di bawah target yang ditetapkan dalam RPJMD 2018," kata Yod saat menyampaikan hasil pembahasan LKPj. Gubernur Jabar 2015, di Gedung DPRD Jabar, Bandung.

Politisi Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Barat ini mengatakan sejumlah kekurangan masih dirasakan dalam bidang-bidang tersebut.

"Aspek pendidikan kita belum berhasil, angka rata-rata lama sekolah masih di delapan tahun, artinya belum lulus SMP. Ini menunjukkan kualitas SDM masih kalah bersaing dengan tetangga lain yang sudah di atas sembilan tahun," kata Yod.

Selain itu, kata dia, saat ini di Jawa Barat juga masih banyak bangunan sekolah yang rusak meski pemprov mengusung program pembangunan ruang kelas baru (RKB) dalam setiap tahunnya.

"Seperti di daerah-daerah masih banyak sekolah yang kondisi bangunannya tidak layak. Daya tampung kurang. Sering dengar sekolah ambruk," katanya.

Menurut dia untuk bidang kesehatan Pemprov Jawa Barat berhasil meningkatkan angka harapan hidup menjadi 71 tahun dan pemprov dinilai berhasil menekan kematian bayi dan ibu melahirkan dengan terus dibangunnya puskesmas dan poned.

"Saat ini pemprov pun sudah membangun rumah sakit rujukan, membangun Al Ihsan. Tapi banyak masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan secara cepat, murah, dan merata. Daya tampung RS rendah, RS-nya jauh dan hal ini masih dirasakan," katanya.

Sementara itu, walaupunpendapatan domestik regional bruto (PDRB) Jabar meningkat, lanjut dia, hal ini belum dirasakan warga Jabar secara merata dan tahun kemarin jumlah warga miskin di Jabar mengalami peningkatan.

"Jumlah rakyat miskin jabar meningkat, dari 9,18 persen ke 9,57 persen. Penganguran terbuka 2014 8,45 persen, 2015 adalah 8,72 persen. Itu harus mendapat perhatian," katanya.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berjanji akan memperbaiki kekurangan pembangunan di berbagai aspek dan pemerintah tidak mungkin bisa menuntaskan semua permasalahan.

"Itu kan enggak mungkin sempurna semua urusan. Yang kita rencanakan, enggak mungkin 100 persen terlaksana," kata Heryawan usai menghadiri Rapat Paripurna LKPj Gubernur Jabar Tahun 2015.

Pihaknya menyebutkan sepanjang 2015 kemarin, Pemprov Jabar lebih banyak meraih keberhasilan pembangunan dan hal ini mendapat pengakuan dari pemerintah pusat.

"Alhamdulillah kebanyakannya berhasil. Mendapatkan penghargaan tertinggi dari Presiden Joko Widodo dan Kemendagri," katanya.








Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016