Antarajabar.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) Heru Sutantio, Senin (18/4)  meminta kepengurusan daerah dan insan   olahraga dansa di Jawa Barat solid untuk mensukseskan penyelenggaraan PON XIX/2016 Jabar.
        
"Saya ingin Jawa Barat itu kondusif dan solid untuk mencapai kesuksesan PON XIX. Bila Jabar ricuh, itu akan merugikan semua pihak,"  kata Heru saat menghadiri  Rakerda IODI Jawa Barat di Bandung.
        
Ia menegaskan di Jawa Barat tidak ada dualisme kepengurusan, karena PP IODI hanya mengakui satu kepengurusan yakni Pengda IODI di bawah kepemimpinan Ny Aida Gurning.
         
Selain  dihadiri Ketua Umum PP IODI, pelaksanaan rakerda itu dihadiri pengurus KONI Jabar yang diwakili oleh Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Ucup Yusuf.
        
Heru Sutantio menyatakan secara resmi pihaknya belum pernah menerima rekomendasi maupun permohonan pelantikan dari kepengurusan IODI Jabar pimpinan Tetet Soetardjo. Pihaknya hanya menerima permohonan dan pemberitahuan tersebut secara lisan.
        
"Kami tidak akan mengeluarkan rekomendasi untuk kepengurusan IODI Jabar itu karena pelaksanaan musorprovlub yang mereka lakukan tidak sah. Pelaksanaan musorprovlub yang mereka gelar tidak sesuai dengan AD/ART," katanya.
        
Sementara itu Ketua Umum Pengprov IODI Jabar, Aida Gurning mengatakan pernyataan yang dikeluarkan PP IODI sudah sangat jelas. Ia beserta jajaran kepengurusan lainnya siap melakukan tugas yang diemban sesuai dengan Surat Keputusan dari PP IODI serta rekomendasi dari KONI Jabar.
        
"Dari semula saya sudah menyatakan siap bekerja karena memiliki SK dari PP IODI sesuai rekomendasi dari KONI Jabar. Apapun alasannya, saya tidak akan mundur dan menyelesaikan tugas saya hingga masa akhir jabatan tahun 2018," kata Aida.
        
Kisruh keengurusan Pengda IODI Jabar muncul setelah Pengprov IODI pimpinan Tetet Soetardjo mengklaim  kepengurusan hasil musorprovlub merupakan kepengurusan yang sah. Mereka mengklaim jika pelaksanaan musorprovlub yang diikuti oleh 11 pengcab IODI dari total 17 pengcab IODI di Jawa Barat sudah sesuai dengan AD/ART.
         
Kepengurusan itu meminta untuk secepatnya ada keputusan dari pihak KONI Jabar maupun PP IODI.
         
"Ada beberapa persoalan organisasi yang tidak sehat sehingga kami menggelar musorprovlub. Salah satunya dengan penjaringan atlet untuk tim Dancesport Jabar yang dinilai tidak transparan dan sehat," kata Tetet.
          
Tetet menyatakan  berkomitmen tidak akan ganggu persiapan Jabar untuk PON XIX/2016 danberharap secepatnya ada keputusan yang resmi.
        
Ketua Bidang Organisasi KONI Jabar M Budhiana mengatakan, permasalahan organisasi yang terjadi dalam tubuh IODI Jabar sebenarnya sudah diselesaikan saat pertama kali masalah tersebut muncul.
         
"Kami berharap  semua insan olahraga di Jabar termasuk komunitas Dansa untuk lebih berkonsentrasi pada persiapan Jabar menghadapi PON," kata Budhiana menambahkan.

    

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016