Antarajabar.com - Sebanyak 102 pengurus kelembagaan petani dari 38 provinsi dan 68 kabupaten di Indonesia melakukan kunjungan ke lokasi sentra pangan di Kiangroke Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, Jumat.

"Setelah mendapatkan bimbingan teknis peningkatan kapasitas kepemimpinan kelembagaan pertanian, perwakilan Gapoktan dari sejumlah daerah di Indonesia ini melakukan kunjungan ke lokasi pangan Kabupaten Bandung dan bertemu dengan kelompok tani setempat," kata Kepala Pusat Penyuluhan  Kementerian Pertanian  Fathan A Rasyid.

Pada kunjungan itu, perwakilan para pemimpin petani dari kelompok tani dan gabungan kelompok tani terbaik nasional itu bertemu dengan Gapoktan Raharja dan Al Mukhlis di Desa Kiangroke Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.

Menurut Fathan kegiatan itu diharapkan bisa meningkatkan kemampuan peserta bimbingan teknik  dalam menyusun straetgi dan teknik peningkatan kapasitas kepemimpinan kelembagaan petani dan diperleh masukan untuk perbaikan kebijakan peningkatan kapasitas kelembagaan petani.

Kunjungan ke lokasi sentra pangan itu, menurut Fathan merupakan bagian berbagi pengalaman antara petani di Kabupaten Bandung dengan perwakilan kelompok tani yang berkesempatan hadir di Bandung.

"Gapoktan ada adalah para pemimpin petani, ujung tombak pertani dan kami mendorong petani untuk menjadikan Gapoktan dan kelompok tani sebagai rumah bersama untuk mencapai kesejahteraan petani," kata Fathan.

Menurut dia kelembagaan petani seperti kelompok tani dan Gapoktanndiarahkan menjadi kelembagaan ekonomi petani yang mandiri dan tangguh. Salah satunya mendorong didirikannya Badan Usaha Milik Petani dimana sahamnya milik para petani.

Diharapkan dengan penguatan kelembagaan petani, bisa meningkatkan efektifitas rantai distribusi pangan dan menjaga pasokan serta harga di pasaran yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan petani.

Sementara itu Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Thohir menyatakan pihaknya mendukung upaya pemerintah melalui Badan Penyuluhan dan SDM Kementerian Pertanian dalam memperkuat kelembagaan petani.

"Kelembagaan petani memang perlu ditingkatkan. Kami di KTNA juga berupaya membuat beberapa program salah satunya penguatan jaringan komunikasi dan koordinasi khususnya dalam jaring pemasaran dan distribusi komiditas," kata Winarno.

Selain itu KTNA juga siap mendukung program penyuluh swadaya yang direkrut dari para pemuka petani yang telah memiliki pengalaman dan kompeten dalam mendukung peningkatan produktifitas petani.

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016