Antarajabar.com - Lima ribuan muda-mudi Bandung dari berbagai sekolah dan organisasi kepemudaa mengikuti pawai obor memperingati peristiwa heroik Bandung Lautan Api yang diperingati setiap 24 Maret menyusuri sejumlah jalan protokol di Kota Kembang, Rabu malam.
"Tidak ada dalam sejarah RI, kota yang masyarakatnya rela bekorban membakar rumah demi kesatuan Republik Indonesia. Pengorbanan orang tua kita harus kita teladani, harus kita contoh di era pembangunan saat ini," kata Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil saat menyambut peserta pawai obor itu.
Para peserta lengkap dengan atribut khas para pejuang mengikuti acara kirab obor itu berangkat dari monumen Bandung Lautan Api dan finish di Balai Kota Bandung.
Siswa SMP, SMA dan SMK dari Kota Kembang itu sangat antusias meski hujan rintik mengguyur sepanjang perjalanan pawai tersebut. Semua siswa bersorak riang saat pembawa acara menyebutkan sekolah asal mereka.
Acara penyambutan dimulai pukul 20.07, ketika “Marching Band” memimpin rombongan pelajar se-Bandung itu. Setelah itu mereka berbaris di lapangan untuk menantikan Wali Kota Bandung memberikan pidato dan menyalakan obor simbolik.
"Malam ini Allah memberikan anugerah berupa hujan rintik yang menandakan kesejukan hati dan berkah. Bagi orang beriman hujan adalah berkah yang harus kita syukuri, kita nikmati," kata Emil
Dalam pidatonya, Emil juga mengharapkan peserta yang mengikuti kegiatan itu mendapat kesehatan, kecerdasan, jadi generasi yang beriman dan beramal soleh. Ridwan Kamil juga memberikan nasihat-nasihat positif dengan bahasanya yang khas dan dapat diterima generasi muda.
Atraksi tarian api yang hadir setelah upacara, menambah meriah dan cukup menghibur, dilanjutkan dengan tayangan film dokumenter Bandung Lautan Api yang menutup pawai obor peringatan peristiwa monumental ini.
Emil mengatakan generasi baru harus mencontoh pengorbanan pendahulu RI. Perjuangan dalam bentuk baru, dalam era baru.
"Untuk generasi baru negara membutuhkan secara sederhana apabila menemukan sampah ambil, ada orang yang kecelakaan tolong, jangan di foto terus laporan, coba teladani jiwa-jiwa pengorbanan luar biasa bukan hanya mengurus diri sendiri," kata Wali Kota Bandung itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Tidak ada dalam sejarah RI, kota yang masyarakatnya rela bekorban membakar rumah demi kesatuan Republik Indonesia. Pengorbanan orang tua kita harus kita teladani, harus kita contoh di era pembangunan saat ini," kata Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil saat menyambut peserta pawai obor itu.
Para peserta lengkap dengan atribut khas para pejuang mengikuti acara kirab obor itu berangkat dari monumen Bandung Lautan Api dan finish di Balai Kota Bandung.
Siswa SMP, SMA dan SMK dari Kota Kembang itu sangat antusias meski hujan rintik mengguyur sepanjang perjalanan pawai tersebut. Semua siswa bersorak riang saat pembawa acara menyebutkan sekolah asal mereka.
Acara penyambutan dimulai pukul 20.07, ketika “Marching Band” memimpin rombongan pelajar se-Bandung itu. Setelah itu mereka berbaris di lapangan untuk menantikan Wali Kota Bandung memberikan pidato dan menyalakan obor simbolik.
"Malam ini Allah memberikan anugerah berupa hujan rintik yang menandakan kesejukan hati dan berkah. Bagi orang beriman hujan adalah berkah yang harus kita syukuri, kita nikmati," kata Emil
Dalam pidatonya, Emil juga mengharapkan peserta yang mengikuti kegiatan itu mendapat kesehatan, kecerdasan, jadi generasi yang beriman dan beramal soleh. Ridwan Kamil juga memberikan nasihat-nasihat positif dengan bahasanya yang khas dan dapat diterima generasi muda.
Atraksi tarian api yang hadir setelah upacara, menambah meriah dan cukup menghibur, dilanjutkan dengan tayangan film dokumenter Bandung Lautan Api yang menutup pawai obor peringatan peristiwa monumental ini.
Emil mengatakan generasi baru harus mencontoh pengorbanan pendahulu RI. Perjuangan dalam bentuk baru, dalam era baru.
"Untuk generasi baru negara membutuhkan secara sederhana apabila menemukan sampah ambil, ada orang yang kecelakaan tolong, jangan di foto terus laporan, coba teladani jiwa-jiwa pengorbanan luar biasa bukan hanya mengurus diri sendiri," kata Wali Kota Bandung itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016