Antarajabar.com - Kalangan seniman dan budayawan di Cianjur, Jabar, berharap lahan eks Pasar Induk Cianjur (PIC), yang akan disulap menjadi ruang terbuka hijau (RTH), dilengkapi dengan pusat kesenian dan kebudayaan, agar lebih menarik warga untuk datang dan berkumpul.
"Harapan kami dengan luasnya eks PIC ini, dapat dinikmati semua kalangan di Cianjur, tidak hanya untuk melihat hijaunya pohon, namun harus ditunjang dengan berbagai fasilitas edukasi dan pendidikan seperti gedung pertunjukan kesenian, pameran, ruang promosi dan perpustakaan," kata Adam Jabar toko seni dan budaya di Cianjur, Minggu.
Dia menuturkaan, konsep pembangunan sarana seni dan budaya di area RTH sebagai kebutuhan apresiasi masyarakat terhadap seni dan kebudayaan, sehingga keberadaan bangunan tersebut dapat mendorong Cianjur, berpotensi sebagai kota wisata.
"Untuk bisa menciptakan itu lebih maksimal, pemerintah bisa melibatkan seniman ataupun orang yang bekerja di industri kreatif dan memang punya visi ke depan. Sehingga keberadaan RTH dapat dirasakan warga manfaatnya," kata Adam.
Sedangkan RTH yang rencananya akan dibangun di tengah pusat perkotaan itu, memiliki lahan yang sangat luas, kedepan diharapkan dapat tersambung dengan proses pendidikan yang selama ini dilaksanakan baik itu di sekolah, madrasah ataupun komunitas.
Sementara itu, Eko Wiwit pelaku seni dan budaya di Cianjur, mengatakan , RTH yang dibangun tidak jauh dari Kantor Bupati Cianjur, akan menjadikan icon baru bagi warga dan wisatawan, namun dalam pembangunnanya harus melibatkan berbagai kalangan seperti seniman, budayawan dan tokoh masyarakat.
"Ini akan menjadi wajah dan arah Cianjur ke depan. Kalau hanya dibangun sebagai ruang terbuka tanpa ada fasilitas penunjang dan sarana yang menarik ini akan sia-sia. Harapan kami di area tersebut, dibangun gedung pertunjukan, ruang pameran dan ada fasilitas edukasi dan pendikan di dalammnya," kata Eko.
Bahkan dia meminta dinas terkait di Pemkab Cianjur, untuk melakukan studing banding ke beberapa wilayah yang telah memiliki RTH lengkap dengan ssarana dan prasarana penunjang."Kalau mau yang dekat ada di Bandung, Tasikmalaya dan Purwakarta. Kalau mau yang jauh lihat di Jogjakarta, Malang dan Surabaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Harapan kami dengan luasnya eks PIC ini, dapat dinikmati semua kalangan di Cianjur, tidak hanya untuk melihat hijaunya pohon, namun harus ditunjang dengan berbagai fasilitas edukasi dan pendidikan seperti gedung pertunjukan kesenian, pameran, ruang promosi dan perpustakaan," kata Adam Jabar toko seni dan budaya di Cianjur, Minggu.
Dia menuturkaan, konsep pembangunan sarana seni dan budaya di area RTH sebagai kebutuhan apresiasi masyarakat terhadap seni dan kebudayaan, sehingga keberadaan bangunan tersebut dapat mendorong Cianjur, berpotensi sebagai kota wisata.
"Untuk bisa menciptakan itu lebih maksimal, pemerintah bisa melibatkan seniman ataupun orang yang bekerja di industri kreatif dan memang punya visi ke depan. Sehingga keberadaan RTH dapat dirasakan warga manfaatnya," kata Adam.
Sedangkan RTH yang rencananya akan dibangun di tengah pusat perkotaan itu, memiliki lahan yang sangat luas, kedepan diharapkan dapat tersambung dengan proses pendidikan yang selama ini dilaksanakan baik itu di sekolah, madrasah ataupun komunitas.
Sementara itu, Eko Wiwit pelaku seni dan budaya di Cianjur, mengatakan , RTH yang dibangun tidak jauh dari Kantor Bupati Cianjur, akan menjadikan icon baru bagi warga dan wisatawan, namun dalam pembangunnanya harus melibatkan berbagai kalangan seperti seniman, budayawan dan tokoh masyarakat.
"Ini akan menjadi wajah dan arah Cianjur ke depan. Kalau hanya dibangun sebagai ruang terbuka tanpa ada fasilitas penunjang dan sarana yang menarik ini akan sia-sia. Harapan kami di area tersebut, dibangun gedung pertunjukan, ruang pameran dan ada fasilitas edukasi dan pendikan di dalammnya," kata Eko.
Bahkan dia meminta dinas terkait di Pemkab Cianjur, untuk melakukan studing banding ke beberapa wilayah yang telah memiliki RTH lengkap dengan ssarana dan prasarana penunjang."Kalau mau yang dekat ada di Bandung, Tasikmalaya dan Purwakarta. Kalau mau yang jauh lihat di Jogjakarta, Malang dan Surabaya," katanya.
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016