Antarajabar.com - Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Cianjur, Jabar, memusnahkan 200 kantong darah yang menjadi stok darah tahun 2015 karena tidak layak pakai atau dalam bahasa medis disebut sebagai darah yang reaktif.
        
Kabag Pelayanan UTD PMI Cianjur, Anisa Pujiyanti mengatakan, darah yang tidak layak digunakan itu karena mengandung berbagai jenis penyakit, diantaranya Hepatitis B dan mengandung Virus HIV/AIDS.
        
"Kalau diestimasikan dari 100 pendonor, 30 persennya tidak layak pakai karena mengandung penyakit Hepatitis dan HIV. Bulan Januari kemarin saja ada 30 kantong darah yang reaktif," katanya di Cianjur, Kamis.
        
Dia menjelaskan, setiap darah yang terkontaminasi langsung dimusnahkan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan atau mengkontaminasi darah lain, sehingga untuk mengantisipasi haal tersebut, pihaknya terus melengkapi peralatan pengolahan darah yang lebih canggih.
        
"Kita sudah memiliki semua alat penunjang, tinggal alat pendeteksi  kandungan HIV yang belum. Sedangkan alat terbaru kita akan segera miliki alat cek darah dengan sistem sinar laser," katanya.
        
Sedangkan permintaan darah di Cianjur, sejak beberapa pekan terakhir tambah dia, terbilang cukup tinggi, dalam sebulan kebutuhan mencapai 1200 kantong, dimana pihaknya harus memenuhi pesanan dari RSUD Cianjur, RSU Cimacan dan RSDH Karangtengah.
        
"Kami juga melayani pesanan dari sejumlah klinik yang ada di Cianjur. Selama ini kadang terpenuhi kadang tidak karena minimnya stok," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016