Antarajabar.com - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cianjur, Jawa Barat, akan melakukan tes urine dan menggeledah seluruh ruangan tahanan khusus narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cianjur.
"Ini sebagai tindaklanjut rencana Badan Narkotika Nasional yang akan menyerbu seluruh lapas di Indonesia terkait maraknya peredaran narkoba yang disinyalir banyak dikendalikan dari dalam Lapas," kata Kepala BNNK Cianjur, Hendrik di Cianjur, Minggu.
Tes urine, penggeledahan setiap sel tahanan setelah berkoordinasi dengan pihak Lapas. Bahkan dari hasil tes urine yang dilakukan pihaknya beberapa waktu lalu terhadap narapidana narkoba, 3 persen dari 177 orang narapidana positif menggunakan narkoba.
Bukti banyaknya narapidana di Lapas Kelas IIB Cianjur yang menggunakan narkoba tidak hanya terlihat dari hasil tes urine, namun dari perilaku narapidan kasus narkoba yang masih mengendalikan peredaran di luar, di mana pihak BNNK menemukan satu unit telepon genggam saat melakukan penggeladahan tahun 2014.
"Awal tahun ini, sesuai rencana BNN pusat menyerbu lapas, BNNK Cianjur akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan penggeledahan dengan tujuan agar Lapas Kelas IIB Cianjur bersih dari peredaran narkoba," katanya.
Selama ini, tambah dia, peredaran narkoba di dalam lapas sudah terbilang parah, sehingga perlu penyelidikan lebih lanjut dan dilakukan sejumlah razia secara acak dan mendadak karena pihaknya menduga ada jaringan narkoba yang terhubung dengan narapidana di dalam Lapas.
"Penyakit ini sudah stadium akut, di mana peredaran narkoba yang dikontrol dari dalam Lapas, sulit ditangkap. Meskipun hingga saat ini terkait Jaringan atau tidak, belum diketahui karena masih perlu penyelidikan lebih dalam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Ini sebagai tindaklanjut rencana Badan Narkotika Nasional yang akan menyerbu seluruh lapas di Indonesia terkait maraknya peredaran narkoba yang disinyalir banyak dikendalikan dari dalam Lapas," kata Kepala BNNK Cianjur, Hendrik di Cianjur, Minggu.
Tes urine, penggeledahan setiap sel tahanan setelah berkoordinasi dengan pihak Lapas. Bahkan dari hasil tes urine yang dilakukan pihaknya beberapa waktu lalu terhadap narapidana narkoba, 3 persen dari 177 orang narapidana positif menggunakan narkoba.
Bukti banyaknya narapidana di Lapas Kelas IIB Cianjur yang menggunakan narkoba tidak hanya terlihat dari hasil tes urine, namun dari perilaku narapidan kasus narkoba yang masih mengendalikan peredaran di luar, di mana pihak BNNK menemukan satu unit telepon genggam saat melakukan penggeladahan tahun 2014.
"Awal tahun ini, sesuai rencana BNN pusat menyerbu lapas, BNNK Cianjur akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan penggeledahan dengan tujuan agar Lapas Kelas IIB Cianjur bersih dari peredaran narkoba," katanya.
Selama ini, tambah dia, peredaran narkoba di dalam lapas sudah terbilang parah, sehingga perlu penyelidikan lebih lanjut dan dilakukan sejumlah razia secara acak dan mendadak karena pihaknya menduga ada jaringan narkoba yang terhubung dengan narapidana di dalam Lapas.
"Penyakit ini sudah stadium akut, di mana peredaran narkoba yang dikontrol dari dalam Lapas, sulit ditangkap. Meskipun hingga saat ini terkait Jaringan atau tidak, belum diketahui karena masih perlu penyelidikan lebih dalam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016