Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Herman Suryatman meninjau Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di kawasan TPAS Sarimukti guna memastikan optimalisasi fasilitas tersebut sehubungan kabar bahwa adanya persoalan menyangkut fasilitas itu.
Peninjauan yang dilakukan pada Selasa itu menyusul adanya informasi seperti air lindi dari sampah di TPAS Sarimukti yang masuk ke sungai dan mencemari lingkungan sekitar yang diduga akibat kurang optimalnya IPAL di sana.
Baca juga: Wamen LH ungkap pentingnya sampah ke Sarimukti Bandung dikurangi
"Betul kami mau mengecek IPAL, memang harus ada perbaikan yang cepat dan substansial, karena ada kelemahan IPAL yang belum optimal, kita akan optimalkan," ujar Herman di Bandung, ketika bersiap meninjau IPAL TPAS Sarimukti.
Ia mengatakan bahwa Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin meminta agar fasilitas IPAL di TPAS Sarimukti segera diperiksa dan untuk dicari penyebab persoalannya hingga bisa diperbaiki dan tidak mengganggu kesehatan warga sekitar, terlebih Sarimukti merupakan satu-satunya TPAS di Bandung Raya.
"Pak Gub minta bergerak cepat untuk mengoptimalkan fungsi IPAL di sana, karena tidak ada alternatif. Sarimukti satu-satunya alternatif sementara, sambil menunggu (TPPAS) Legoknangka. Sekarang setelah kami kroscek, ternyata ada persoalan. IPAL-nya kurang optimal. Banyak hal, makanya saya mau cek agar bisa langsung diperbaiki dengan cepat," ucapnya.
Ketika sudah diketahui secara pasti dan mendetail dengan melibatkan ahli, kata Herman, perbaikan akan dilakukan bertahap dengan segera dieksekusi mulai bulan ini.
"(Masalah) teknologi, kapasitas IPAL saya juga mau cek seperti apa. Yang jelas banyak masukan dari masyarakat, limbah dan kami perhatikan. Jadi kami ingin melakukan perbaikan, karenanya mau dicek bersama ahli. Pengerjaan perbaikan dimulai bulan ini yang bisa dilakukan sesuai instruksi gubernur, ada yang perbaikan nanti 2025 juga," tuturnya.
Perbaikan IPAL agar lebih optimal, kata Herman, karena sejauh ini pengelolaan Sarimukti baru berfokus pada pengurangan ritase sampah dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat, yang menurutnya sudah berjalan dengan perbaikan.
"Kemarin kita fokus ke ritase. Sekarang sudah menurun. Dari 267 (ritase perhari) ke 216 (ritase)," tuturnya.
Baca juga: DPRD Jabar: Perluasan TPA Sarimukti kurangi hutan dan rusak lingkungan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Peninjauan yang dilakukan pada Selasa itu menyusul adanya informasi seperti air lindi dari sampah di TPAS Sarimukti yang masuk ke sungai dan mencemari lingkungan sekitar yang diduga akibat kurang optimalnya IPAL di sana.
Baca juga: Wamen LH ungkap pentingnya sampah ke Sarimukti Bandung dikurangi
"Betul kami mau mengecek IPAL, memang harus ada perbaikan yang cepat dan substansial, karena ada kelemahan IPAL yang belum optimal, kita akan optimalkan," ujar Herman di Bandung, ketika bersiap meninjau IPAL TPAS Sarimukti.
Ia mengatakan bahwa Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin meminta agar fasilitas IPAL di TPAS Sarimukti segera diperiksa dan untuk dicari penyebab persoalannya hingga bisa diperbaiki dan tidak mengganggu kesehatan warga sekitar, terlebih Sarimukti merupakan satu-satunya TPAS di Bandung Raya.
"Pak Gub minta bergerak cepat untuk mengoptimalkan fungsi IPAL di sana, karena tidak ada alternatif. Sarimukti satu-satunya alternatif sementara, sambil menunggu (TPPAS) Legoknangka. Sekarang setelah kami kroscek, ternyata ada persoalan. IPAL-nya kurang optimal. Banyak hal, makanya saya mau cek agar bisa langsung diperbaiki dengan cepat," ucapnya.
Ketika sudah diketahui secara pasti dan mendetail dengan melibatkan ahli, kata Herman, perbaikan akan dilakukan bertahap dengan segera dieksekusi mulai bulan ini.
"(Masalah) teknologi, kapasitas IPAL saya juga mau cek seperti apa. Yang jelas banyak masukan dari masyarakat, limbah dan kami perhatikan. Jadi kami ingin melakukan perbaikan, karenanya mau dicek bersama ahli. Pengerjaan perbaikan dimulai bulan ini yang bisa dilakukan sesuai instruksi gubernur, ada yang perbaikan nanti 2025 juga," tuturnya.
Perbaikan IPAL agar lebih optimal, kata Herman, karena sejauh ini pengelolaan Sarimukti baru berfokus pada pengurangan ritase sampah dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat, yang menurutnya sudah berjalan dengan perbaikan.
"Kemarin kita fokus ke ritase. Sekarang sudah menurun. Dari 267 (ritase perhari) ke 216 (ritase)," tuturnya.
Baca juga: DPRD Jabar: Perluasan TPA Sarimukti kurangi hutan dan rusak lingkungan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024