Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengingatkan semua elemen masyarakat, terutama usia anak-anak melakukan langkah antisipasi agar tidak mudah tertular penyakit gondongan atau faramyxovirus yang saat ini sedang diwaspadai karena penularannya cukup cepat.
"Biasanya rata-rata yang kena adalah anak-anak karena faktor usia yang masih rentan, namun demikian remaja dan dewasa pun bisa terkena infeksi virus namanya faramyxovirus penyebab gondongan, parotitis radang kelenjar air liur," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Asep Surachman di Garut, Jumat.
Baca juga: Remaja alami gizi buruk ditangani di RSUD Garut
Ia menuturkan selama Januari sampai November 2024 tercatat kasus gondongan sebanyak 4.655 orang menyerang kalangan usia anak-anak dan dewasa, sebanyak 66 orang pada November masih ditangani medis, sisanya semua sudah sembuh.
Penyakit gondongan itu, kata dia, tidak identik dengan musim tertentu, namun tergantung dengan kondisi imun dan fit tubuh seseorang, serta kebersihan lingkungan sekitarnya.
"Penyakit tersebut biasanya tidak identik dengan musim tertentu, namun berkaitan dengan kondisi imun dan fit tubuh seseorang," katanya.
Ia menjelaskan penderita gondongan seringkali efek sampingnya pada anak-anak menyebabkan radang paru-paru atau peradangan otak, kemudian remaja atau dewasa dapat menyebabkan radang alat reproduksi, dan ibu hamil bisa menyebabkan keguguran.
Penularan penyakit itu, kata dia, yang lebih cepat melalui percikan atau cairan air liur, untuk itu cara pencegahannya menghindari kontak langsung dengan pasien penderita gondongan, kemudian menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), mengkonsumsi makanan bergizi dan vitamin.
"PHBS perkuat, suplemen gizi, vitamin, hindari kontak dengan pasien gondongan,
individu yang terkena batasi interaksi sosial dan mobilitas," katanya.
Ia menambahkan upaya Dinkes Garut untuk mengatasi pasien gondongan tersebut dengan cara melakukan pengobatan secara intensif, selanjutnya pelacakan untuk mencari orang sekitar penderita.
Selain pengobatan, lanjut dia, juga terus melakukan sosialisasi ke sejumlah sekolah dan orang tua siswa untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan, jika ada anak yang terjangkit gondongan sebaiknya tidak sekolah tujuh sampai 10 hari sampai dinyatakan sembuh.
"Edukasi pada sekolah atau orang tua siswa untuk istirahat, jangan sekolah 7 sampai 10 hari untuk mencegah kontak dan penularan kepada orang lain," katanya.
Baca juga: Dinkes Garut edukasi masyarakat mencegah kasus kematian ibu dan anak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024